JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan bahwa Indonesia mendukung kesepakatan damai yang dilakukan antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban di Doha, Qatar (29/2/2020).
"Kita sangat mendukung dan kita diundang hadir ya di Qatar. Tadinya saya mau hadir tapi ternyata cukup oleh Menteri Luar Negeri," ujar Ma'ruf di Kantor Wapres, Jalan medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Ia mengatakan, Indonesia memang selalu mendorong perdamaian di Afghanistan, termasuk berdamai dengan AS.
Baca juga: Resmi Tanda Tangani Kesepakatan dengan Taliban, Menlu AS: Ini Hari Penting
Oleh karena itu, dengan adanya kesepakatan damai yang telah dilakukan antara AS dan Taliban, ia pun berharap Taliban dapat berdamai dengan kelompok-kelompok lainnya di Afghanistan.
"Berarti, nanti kita berharap bahwa ada perdamaian yang berkelanjutan di Afghanistan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, kesepakatan damai antara AS dan Taliban baru saja ditandatangani di Doha, Qatar pada Sabtu (29/02/2020) lalu.
Kesepakatan ini tidak hanya mengakhiri invasi militer AS di Afghanistan tapi juga semestinya membawa kedamaian bagi warga Afghanistan itu sendiri.
Baca juga: Perjanjian Damai AS-Taliban, Ini 4 Poin yang Perlu Anda Ketahui
Sejak AS menginvasi Afghanistan pada 11 September 2001, puluhan ribu korban jatuh. Kerugiannya bahkan mencapai 2 triliun dollar AS (sekitar Rp 28,6 kuadriliun).
Kesepakatan damai AS-Taliban ditandai dengan jabat tangan antara Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban, dan Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS.
Draf perjanjian damai berisi empat butir penting di antaranya:
1. AS tarik mundur pasukannya secara bertahap
2. AS lepas tahanan pada 10 Maret
3. Sanksi AS kepada anggota Taliban akan dihapus
4. Taliban harus memenuhi kewajiban-kewajibannnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.