JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa massa mahasiswa yang menolak omnibus law RUU Cipta Kerja di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/3/2020) diramaikan dengan aksi teatrikal.
Selain spanduk, sebagian mahasiswa membawa atribut berupa tiruan pembersih telinga atau cotton buds.
"Tujuannya agar para wakil rakyat mengorek kuping mereka," kata seorang mahasiswa dari atas mobil komando.
Baca juga: RUU Cipta Kerja Atur Kepemilikan Hak Atas Tanah Bisa 90 Tahun
Mereka meminta anggota dewan mendengarkan aspirasi rakyat.
Menurut massa aksi, penyusunan draf omnibus law RUU Cipta Kerja minim partisipasi publik. Massa aksi menilai RUU Cipta Kerja merugikan kelas pekerja, sementara hanya menguntungkan pengusaha dan investor.
"Agar mereka mendengar jeritan rakyat," lanjut orator.
Massa pun menuntut agar dapat bertemu dengan perwakilan anggota dewan untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
Baca juga: Mahasiswa Gelar Aksi di Depan Gedung DPR, Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja
Namun, diketahui saat ini DPR tengah memasuki masa reses sejak 28 Februari hingga 22 Maret 2020.
Saat ini, personel kepolisian berjaga di lokasi. Lalu lintas di depan gedung DPR/MPR, Jl Gatot Subroto, tampak tersendat. Sebagian kendaraan dialihkan ke jalur TransJakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.