Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dinyatakan Negatif Covid-19, Kemenkes Tetap Telusuri Sampel Asal Cianjur

Kompas.com - 03/03/2020, 17:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya akan menelusuri kembali asal spesimen atau sampel yang digunakan untuk memastikan status warga Cianjur, Jawa Barat yang dinyatakan negatif tertular virus corona (Covid-19).

"Saya akan cek nanti," ujar Yuri dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020).

"Spesimen yang dari Cianjur apakah ini sudah disampaikan (hasil tesnya) kembali ke Cianjur? Kalau sudah disampaikan, akan saya tanya apakah ini spesimen dari orang yang meninggal itu," kata Achmad Yurianto.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Pimpinan DPR Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Waspada

Sebab, pemerintah tidak melakukan identifikasi langsung terhadap warga Cianjur yang meninggal tersebut.

Pemerintah hanya melakukan identifikasi berdasarkan pengujian terhadap spesimen yang dikirim dari salah satu rumah sakit di Cianjur.

Saat dicek, spesimen itu dinyatakan negatif tertular virus corona.

"Yang Cianjur kami bukan mengidentifikasi orangnya, tapi (berdasarkan) spesimen yang dikirim dari Cianjur. Lalu kami akan tanyakan lagi apakah spesimen yang kami cek ini apakah dari orang yang meninggal tadi?" ujar Yuri.

Baca juga: Pasien Meninggal di Cianjur Dipastikan Negatif Virus Corona

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan sudah melakukan uji laboratorium terhadap pasien yang meninggal di rumah sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur. Hasilnya, spesimen tersebut negatif Covid-19.

"Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 (spesimen) yang negatif," kata Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/2/2020).

"Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.

Kendati demikian, Yuri belum mengetahui penyebab pasien tersebut meninggal. Ia mengaku akan mengecek terlebih dulu ke rumah sakit tempat pasien dirawat.

"Akan kami tanyakan ke rumah sakitnya," kata dia.

Baca juga: Kronologi Pasien Suspect Virus Corona yang Meninggal di Cianjur

Pasien dengan status suspect virus corona yang sempat dirawat tiga hari di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat sudah meninggal dunia.

Pasien meninggal dunia pada Selasa (3/3/2020), sekitar pukul 04.00 WIB.

Dia meninggal setelah sempat menjalani perawatan di ruang isolasi sejak 1 Maret 2020.

Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun tersebut adalah karyawan BUMN dan tercatat sebagai warga Bekasi, Jawa Barat. Ia sebelumnya sempat berkunjung ke Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com