JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendeteksi 147 berita bohong atau hoaks terkait virus corona selama 23 Januari-3 Maret 2020.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan dua warga Depok yang positif terjangkit virus corona, Senin (2/3/2020). Namun, hoaks terus saja beredar.
Terdapat lima hoaks yang dideteksi Kementerian Kominfo sejak Senin (2/3/2020) hingga Selasa (3/3/2020) hari ini.
Baca juga: Bamsoet: Tindak Tegas Penyebar Hoaks Soal Corona
Dari keseluruhan hoaks tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan, pihaknya sudah menurunkan hoaks di media sosial.
"Konten hoaks dan disinformasi yang termuat di medsos seperti Twitter dan Facebook, IG (Instagram), YouTube sudah kami takedown atau turunkan," kata Ferdinandus kepada Kompas.com, Selasa.
Sementara itu, ia menuturkan bahwa Kominfo tidak dapat menurunkan konten di ranah komunikasi yang lebih privat seperti WhatsApp.
Ferdinandus meminta masyarakat agar tidak menyebarkan konten-konten hoaks di aplikasi pesan singkat tersebut.
"Konten hoaks yang sudah terlanjur diterima di WA, kami minta untuk tidak diteruskan kepada orang lain, berhenti di kita. Kominfo tidak bisa masuk ke komunikasi privat," tuturnya.
Salah satu contoh hoaks yang beredar adalah informasi adanya pasien positif virus corona di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Hoaks Kabar Pasien di Makassar Terjangkit Virus Corona
Berdasarkan laporan Kominfo yang diterima Kompas.com, isu itu telah dibantah oleh Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan melalui Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari.
Contoh hoaks lainnya adalah pernyataan Kementerian Kesehatan Rusia bahwa virus corona dibuat manusia.
Dikutip dari factcheck.afp.com, seperti tertuang dalam laporan Kominfo, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko membantah telah mengeluarkan pernyataan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.