JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menegaskan, dalam menghadapi ancaman seperti penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19, diperlukan gotong royong dan semangat untuk menyelesaikan setiap persoalan dengan semangat kebersamaan.
Muhammadiyah meyakini, pemerintah akan berusaha secara maksimal dan saksama dalam menanganinya.
Di lain pihak, Muhammadiyah siap membantu pemerintah dalam menangani persoalan yang dihadapi.
"Itu hal pokok kami dan terakhir tentu kami Muhammadiyah sebagai kekuatan masyarakat tentu akan selalu bekerja sama dengan pemerintah dan semua elemen bangsa, termasuk dalam ikut mitigasi dan penanganan virus corona," kata Haedar seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Selasa (3/3/2020).
"Karena kami punya rumah sakit yang besar, yang Insya Allah juga siap ikut bekerja sama dan menjadi bagian dari bangsa ini untuk memberi solusi," ujar Haedar Nasir.
Baca juga: Pasien Baru Tahu Mengidap Covid-19 Setelah Diumumkan Presiden Jokowi
Pimpinan PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah sebelumnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Pertemuan itu salah satunya bertujuan untuk mengundang Presiden hadir ke Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada tangal 1-5 Juli 2020 di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Haedar mengatakan, 15 Rumah Sakit Muhammadiyah telah disiagakan untuk menghadapi situasi ini. Bahkan, ia menyebut sudah ada simulasi untuk menghadapinya.
Meski telah menyiapkan, ia menegaskan, yang paling penting adalah bagaimana menciptakan suasana tenang agar masyarakat tidak panic dan tetap mengandalkan pada usaha-usaha yang bersifat medis.
"Dan tentu itu tadi, bahwa infrastruktur rumah sakit harus siaga semuanya dan tentu saja kita sambil terus berikhtiar dan berdoa. Tapi saya percaya bahwa ada potensi besar dari bangsa ini harus kita dorong, yakni bagaimana kekuatan kebersamaan sebagai bangsa," tuturnya.
Baca juga: Pasien Baru Tahu Positif Corona Usai Diumumkan Jokowi, Ini Penjelasan Istana
Sebelumnnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Menurut Jokowi, dua WNI itu tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.
"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.
Baca juga: Dua Orang di Indonesia yang Terpapar Virus Corona adalah Ibu dan Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.