Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Ada 50 Orang di Acara Dansa yang Dihadiri Pasien Positif Corona

Kompas.com - 02/03/2020, 20:28 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menduga seorang warga Depok terinfeksi virus corona saat berdansa dengan warga negara Jepang di sebuah klub di Jakarta pada 14 Februari lalu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menyebutkan, total ada 50 orang yang berdansa di acara itu.

"Setelah selesai dansa kurang lebih 50 orang, dan itu multinasional, maka tanggal 16 si wanita mengeluh batuk dan agak panas, kemudian berobat ke dokter," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Kemenkes Pantau 48 Orang yang Sempat Kontak dengan Dua Warga Depok Positif Corona

Menurut Yuri, awalnya perempuan berusia 31 tahun itu awalnya tak didiagnosis positif virus corona. Dia diperbolehkan pulang oleh dokter.

Ia dirawat intens oleh ibunya di rumah. Namun, kondisi perempuan itu tak kunjung membaik. Justru ibu yang merawatnya ikut tertular sakit.

"Maka dua-duanya memutuskan minta dirawat di RS. Tanggal 27 Februari ibu dan anak dirawat di RS," kata Yuri.

Baca juga: Menkes: Biaya Penanggulangan Infeksi Virus Corona Ditanggung Negara

Keesokan harinya atau pada tanggal 28 Februari, warga Jepang yang sudah berada di Singapura memberi kabar bahwa ia positif mengidap Covid-19.

Kemudian, dilakukan tes terhadap ibu dan anaknya pada tanggal 1 Maret di Rumah Sakit Pusat Inveksi Sulianti Saroso.

"Hari itu diepriksa dan hari itu confirm positif," kata Yuri.

Baca juga: Jabar Siaga 1 Virus Corona, Sumedang Awasi TKA di 2 Proyek Strategis Nasional

Yuri pun memastikan Kemenkes berupaya untuk melakukan tracking kepada semua orang yang ikut berdansa pada hari Valentine itu.

"Kami tracking kelompok dansanya karena nationality-nya banyak warga beberapa negara, sedang kita tracking dengan pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com