JAKARTA, KOMPAS.com - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Papua memeriksa tujuh anggota kepolisian terkait tewasnya Yus Yunus karena dihakimi massa di Jalan Trans Nabire, Papua, Minggu (23/2/2020) lalu.
Yus Yunus yang merupakan warga asal Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Selatan, tewas dianiaya massa di hadapan polisi.
"Kemarin tujuh orang itu yang sudah diperiksa," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Kendati demikian, ia belum merinci lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan terhadap para anggota yang bertugas di lokasi kejadian tersebut.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menegaskan, polisi yang saat itu sedang bertugas dan berada di lokasi kejadian akan diperiksa.
"Terhadap para anggota yang mendatangi TKP akan dilakukan pemeriksaan oleh Propam karena adanya korban jiwa dan akan dilakukan pemeriksaan apakah selama berada di TKP sudah sesuai SOP atau belum," katanya melalui rilis, Minggu (1/3/2020).
Selain itu, terkait para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas, Kapolda memastikan proses hukum akan tetap berjalan.
"Kematian saudara Yus Yunus sudah diterima oleh pihak keluarga dan meminta kepada pihak kepolisian agar kasus ini diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Diberitakan, Yus Yunus (26) sopir truk asal Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tewas dihakimi massa di Jalan Trans Nabire, Papua.
Menurut Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, kejadian tersebut merupakan kecelakaan ganda yang terjadi pada 23 Februari 2020.
Saat itu, Demianus Mote yang mengendarai sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Dogiyai menuju Distrik Kamu Utara dan kemudian menabrak babi.
Akibatnya, Demianus tidak dapat mengendalikan motornya dan oleng ke kanan lalu terserempet bemper mobil truk yang di kemudikan Yus Yunus yang datang dari arah berlawanan sehingga mengakibatkan Demianus meninggal di tempat kejadian.
Saat polisi tiba di lokasi kejadian, massa sudah menutup jalan. Paulus mengklaim, polisi sudah berupaya melindungi Yus Yunus.
"Kami berupaya mengevakuasi sopir ke dalam mobil patroli namun dengan situasi massa yang mulai brutal sehingga sopir truk tersebut terseret dari dalam mobil, sehingga kami memberikan tembakan peringatan sesuai perintah Wakapolsek dan situasi massa semakin brutal," tutur Paulus melalui keterangan tertulis, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.