JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Lestari Moedrijat meminta pemerintah secara tegas meyakinkan internasional mengenai status Indonesia terkait penyebaran virus corona.
Sebab, kata dia, beberapa negara mempertanyakan status virus corona di Indonesia. Bahkan, memasukan Indonesia dalam daftar negara yang patut diwaspadai.
"Sejumlah negara mempertanyakan status Indonesia. Terakhir diberitakan Departemen Kesehatan Australia memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang diwaspadai bersamaan dengan China, Iran, Italia, dan Korea Selatan (Korsel)," kata politisi yang akrab disapa Rerie dalam keterangan tertulis, Senin (2/3/2020).
Baca juga: Pemerintah Dinilai Tak Punya Kebijakan yang Jelas soal Penanganan Virus Corona
Rerie juga menyoroti kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari 23 negara termasuk Indonesia sebagai antisipasi wabah virus corona.
Padahal, kata dia, sejauh ini, pemerintah Indonesia belum menyatakan ada satu orang yang positif terdampak virus corona.
“Pemerintah harus mampu menjawab keraguan berbagai pihak,” ujar dia.
Baca juga: Pemerintah Diminta Beberkan Langkah Konkret Penanganan Virus Corona
Lebih lanjut, Rerie meminta pemerintah agar mengambil langkah konkret dalam mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia.
Sementara itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah untuk tidak menyederhanakan potensi ancaman dari penyebaran virus corona.
"Negara harus meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengakui sambil mengingatkan bahwa dunia belum mampu mengendalikan wabah Covid-19," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (2/3/2020).
Bambang mengatakan, data penyebaran dan korban meninggal akibat virus corona di berbagai negara harus dicermati dan pedoman pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Tidak hanya pemerintah, melainkan semua unsur masyarakat pun harus all out mencegah dan menangkal penyebaran virus ini. Semua pihak harus peduli mengingat proses penyebaran dan penularannya begitu mudah dan cepat," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Diminta Tingkatkan Kewaspadaan atas Penyebaran Virus Corona
Diketahui, dunia internasional menyoroti Indonesia terkait penanganan virus corona. Salah satunya adalah Australia.
Melansir dari The Sidney Herald, negara-negara tetangga termasuk Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia semuanya memiliki populasi yang jumlahnya lebih kecil dari Indonesia dan setidaknya telah melakukan sepuluh kali lebih banyak tes.
Terkait dengan kasus Indonesia yang nol kasus, Perdana Menteri Australia Scott Morisson memberikan komentarnya.
Morrison mengatakan kepada stasiun radio 3AW bahwa klaim nol infeksi di Indonesia adalah akibat dari ketidakmampuan Indonesia untuk menguji virus corona.
“Ini adalah negara yang sangat besar dengan banyak pulau dan akan sangat sulit untuk memberikan jaminan absolut tentang angka-angka itu," kata dia.
“Saya tidak bermaksud bahwa (tidak sopan), Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dan kami berdua memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut,” lanjutnya.
Baca juga: Update Terbaru Virus Corona: Positif di 64 Negara, 3.006 Orang Meninggal, 88.227 Terinfeksi
Sementara itu Associate Professor Politik Indonesia di The Australian National University, Greg Fealy mengatakan, dia skeptis terhadap klaim virus corona belum sampai di Indonesia. Akan tetapi dirinya tidak berpikir bahwa pihak berwenang Indonesia berbohong.
Sebab apabila itu terjadi, menurut dia, potensi risiko bagi populasi Indonesia akan terlalu tinggi.
"Saya pikir lebih mungkin jika ada pasien virus corona di sana dan mereka belum terdeteksi." ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.