Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Sering Kontroversial, Menag Diingatkan Tak Asal Bicara soal Larangan Umrah oleh Arab Saudi

Kompas.com - 29/02/2020, 13:58 WIB
Sania Mashabi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis mengingatkan Menteri Agama Fachrul Razi agar tidak asal bicara terkait pelarangan sementara perjalanan umrah oleh Arab Saudi.

Sebab, kata dia, asal berbicara bisa berdampak tidak baik bagi perjalanan umrah Indonesia.

"Jadi Menteri Agama, saya bilang jangan asal ngomong lagi. Kan sering asal ngomong dibilang yang cingkrang yang ini, yang apa ini, kan kacau semuanya kan. Jangan satu omongan Menteri Agama bisa berdampak sama umrah kita," kata Iskan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

Adapun Menteri Agama Fachrul Razi sebelumnya sempat membuat pernyataan yang cukup kontroversial di masyarakat.

Baca juga: Komisi VIII Kecewa Arab Saudi Tangguhkan Visa Umroh Indonesia

Mulai dari larangan aparatur sipil negara (ASN) menggunakan celana cingkrang dan cadar di lingkungan kementerian, sertifikasi penceramah, hingga pendaftaran majelis taklim.

Fachrul pun sempat meminta maaf jika beberapa pernyataannya menimbulkan polemik di masyarakat.

Iskan berharap pernyataan kontroversial semacam itu tidak diulangi Menag dalam situasi ini.

Menurut Iskan, Arab Saudi adalah negara yang sangat sensitif.

Maka dari itu, ia menyarankan Menteri Luar Negeri saja yang menjadi juru bicara Indonesia kepada Pemerintah Arab.

"Jadi saya minta supaya yang jadi bicara itu Kementerian Luar Negeri karena kementerian itu kan dia biasa diplomasi, sudah tahu perasaan orang, bagaimana sikap Saudi," ungkapnya.

Baca juga: Pemerintah Berharap Arab Saudi Izinkan WNI yang Terlanjut Berangkat Umroh

"Jadi tolonglah, Menteri Agama itu supaya suasana itu ditenangkan. Kasih dulu waktu dua tiga hari itu Saudi itu membereskan persiapan-persiapan dia," ucap Iskan.

Diberitakan, kekhawatiran Pemerintah Arab Saudi terhadap meningkatnya jumlah pengidap virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia membuat pemerintah berbasis kerajaan itu mengambil langkah melarang seluruh kegiatan umrah dari warga negara yang diduga terjangkit virus corona untuk sementara waktu.

Bahkan, Indonesia yang hingga kini mengklaim belum ada satu pun warga negaranya yang positif virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu turut menjadi satu dari 23 negara yang dilarang Arab Saudi untuk masuk.

Baca juga: Garuda Indonesia Akan Jadwalkan Ulang Penerbangan Calon Jemaah Umrah yang Gagal Berangkat

Kompas.com melansir keterangan resmi yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melalui akun Twitter resmi mereka.

Selain umrah, larangan juga ditujukan bagi warga yang ingin menuju Masjid Nabawi ataupun yang hendak melakukan kunjungan wisata lainnya.

Pemerintah Saudi menyebutkan, langkah yang dilakukan negaranya sebagai sebuah antisipasi tertinggi guna mendukung langkah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam memberantas dan mencegah penyebaran virus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com