JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah informasi yang beredar tentang sejumlah kota yang disebut sebagai zona kuning penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono memastikan informasi tersebut tidak benar.
"Kemenkes tidak pernah keluarkan Zona Kuning perihal kewaspadaan atau kedarutan Covid-19," ujar Anung saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Baca juga: Menlu Pastikan 68 WNI yang Dievakuasi dari Kapal Diamond Princess Negatif Corona
Adapun informasi yang dimaksud berbunyi, "Info kemkes 6 kota zona kuning corona: Medan, Batam, Jkt, Sby, Bali dan Manado. Sediakan masker di rumah dan hand sanitizer. Usahakan jangan dl ke tempat umum dan travelling."
Informasi itu beredar melalui pesan di WhatsApp Messenger.
Baca juga: 22 Negara yang Laporkan Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Pekan Ini
Dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan informasi itu tidak benar.
Ia memastikan Kemenkes tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut. Namun, Yuri menjelaskan, pemerintah memang meminta kewaspadaan pengawasan di enam kota itu.
"Kalau kota-kota itu, kita katakan harus ada kewaspadaan yang lebih tinggi sebagai pintu masuk (kunjungan dari berbagai negara). Itu terdapat bandara internasional juga pelabuhan," ujar Achmad kepada Kompas.com.
Baca juga: Bersihkan Tangan Cara Terbaik Cegah Tertular Corona, Bukan Masker
Peningkatan kewaspadaan yang dimaksud pemerintah adalah untuk mencegah dan menangkal penyebaran virus corona.
Adapun keenam kota itu adalah Medan, Jakarta, Batam, Surabaya, Bali dan Manado.
"Bukan kemudian kotanya diwarnai kuning, merah, hijau enggak lah. Bukan juga kemudian seluruh masyarakat disuruh beli masker. Tetapi pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan kewaspadaan," tegas Achmad.
Baca juga: Antisipasi Virus Corona, KBRI Seoul Tutup Sementara
"Misalnya Batam, ada bandara internasional dan pelabuhan laut. Jakarta ada Tanjuk Priok banyak kapal dagang dari China, Korea. Juga Manado dan Bali menjadi destinasi wisata. Itu adalah titik bagaimana cegah tangkal harus diperkuat sebab itu pintu masuk negara," tambah dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.