JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin mengatakan, curah hujan tinggi di sebagian daerah di Indonesia diperkirakan masih berlangsung hingga Maret.
"Ada sebagian wilayah yang pada Maret masih memasuki puncaknya. Artinya, potensi hujan cukup tinggi masih ada, seperti di Sumatera Selatan, kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian di Jawa Timur," ujar Miming dalam konferensi pers di Graha BMKG, Jakarta Timur, Jumat (28/2/2020).
Baca juga: Percaya Prediksi BMKG, Warga Rorotan Pilih Bertahan Mengungsi di Kontainer
Dengan demikian, menurut BMKG, puncak musim hujan di Pulau Jawa sebenarnya variatif.
Kemudian, ada daerah yang kondisinya hampir sama dengan Jawa, yakni Maluku dan Sulawesi Selatan.
Selain itu, daerah dengan curah hujan tinggi yakni Sulawesi bagian tengah, Sulawesi bagian tenggara dan wilayah Papua.
"Jika kita perhatikan di sini bahwa potensi hujan selama bulan Maret itu masih harus diwaspadai," ucap Miming.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, puncak musim hujan 2020 jatuh pada Februari-Maret.
Menurut Dwikorita, musim hujan sebenarnya sudah dimulai secara bertahap sejak akhir 2019.
"Kita sudah memulai musim hujan pada akhir 2019 atau bulan November, secara bertahap. Kemudian, pada 2020 curah hujan akan semakin meningkat mulai Januari, dan mencapai puncaknya pada Februari-Maret," ujar dia saat pemaparan dalam acara Kaleidoskop Bencana 2019 dan Outlook bencana 2020 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).
Meski demikian, menurut prediksi BMKG, puncak musim hujan pun akan berlangsung secara bertahap.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Kamis: Jabodebek Hujan Berintensitas Ringan Sejak Pagi
Meningkatnya curah hujan pada Januari, menurut Dwikorita, terutama akan terjadi di Pulau Sumatra, Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
Kemudian, kondisi ini akan berlanjut ke Kalimantan bagian tengah, hingga ke Sulawesi dan Papua.
"Kemudian berdasarkan prediksi yang kami lakukan, curah hujan sepanjang tahun 2020 tetap sama dengan kondisi klimatologinya, yakni tidak ada anomali sehingga cenderung seperti curah hujan rata-rata pada 30 tahun terkahir," ucap Dwikorita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.