Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Evakuasi 68 WNI di Kapal Diamond Princess Pakai Pesawat

Kompas.com - 27/02/2020, 12:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengevakuasi 68 WNI di Kapal Diamond Princess yang kini berada di Yokohama, Jepang, dengan menggunakan pesawat.

Namun, pemerintah belum memastikan waktu penjemputan serta pesawat apa yang akan digunakan.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjid Effendy di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Baca juga: Presiden Jokowi Akui Sulit Evakuasi WNI dari Kapal Diamond Princess

"Pemerintah akan mengevakuasi warga negara Indonesia anak buah kapal Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, yang untuk sementara jumlahnya 68 orang, dengan pesawat," ujar Muhadjir.

"Ini yang penting dengan pesawat. Evakuasi akan dilakukan setelah ada kesepakatan, ada koordinasi, bukan kesepakatan, dengan pemerintah Jepang mengenai waktunya," lanjut dia.

Muhadjir mengatakan, mulanya ada 78 WNI di Kapal Diamond Princess. Namun, delapan orang di antaranya terinfeksi virus corona sehingga harus dirawat di Jepang.

Sedangkan dua WNI sisanya memilih untuk tetap tinggal di Jepang. Keduanya dinyatakan sehat.

Baca juga: Terkait Evakuasi, Istana Minta WNI di Kapal Diamond Princess Bersabar

Hal senada disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga ditemui di Kantor Kemenko PMK.

Ia mengatakan evakuasi bukan paksaan sehingga WNI di Kapal Diamond Princess berhak memilih tetap tinggal di Jepang.

"Sekali lagi evakuasi ini sifatnya sukarela. Sehingga kalau ada warga negara kita yang menyatakan atau memutuskan untuk tinggal, maka kita tidak bisa memaksa beliau-beliau untuk dievakuasi," kata Retno.

Baca juga: WNI di Kapal Diamond Princess Belum Dievakuasi, Jokowi: Pemerintah Jangan Didesak-desak

Sebelumnya kepastian evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess masih dibicarakan antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

Jokowi mengatakan, keputusan terkait evakuasi WNI di kapal Diamond Princess harus diambil setepat mungkin lantaran Indonesia tak ingin kemasukan virus mematikan tersebut.

"Hati-hati, berhitung dalam menyelesaikan ini. Tidak bisa kita didesak-desak. Tidak bisa kita tergesa-gesa. Endak. Harus tepat. Seperti di Natuna yang kemarin," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Soal 9 WNI dari Diamond Princess Positif Corona, Menkes: Yang Merawat Sekelas Jepang Lho...

Ia tak ingin evakuasi WNI dari Jepang malah membawa dampak negatif bagi 267 juta WNI di Indonesia akibat perhitungannya tidak matang.

Karena itu, Jokowi memastikan pemerintah terus mematangkan rencana evakuasi WNI di kapal Diamond Princess.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com