JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Perang RI Banda Aceh (593) akan menjadi markas tim Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) selama observasi kesehatan 188 WNI di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta, yang berlangsung selama 14 hari.
Demikian diungkapkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
"Tim yang kami bawa ini bersama-sama menggelar kegiatannya di Pulau Sebaru dengan markas di KRI Banda Aceh ini," ujar Laksamana Yudo.
Baca juga: Skenario Pemerintah Pulangkan dan Observasi 188 WNI Kru World Dream...
Selain itu, Yudo mengungkapkan, WNI itu rencananya akan tiba di Pulau Sebaru pada pukul 16.00 WIB, Jumat (28/2/2020).
Saat ini mereka tengah menuju perjalanan setelah menjalani perpindahan dari kapal pesiar World Dream ke KRI dr Soeharso di Selat Durian, Kepulauan Riau.
Laksamana Yudo berharap, pelaksanaan obervasi selama 14 hari kedepan dapat berlangsung lancar.
"Sehingga harapan kita komando tugas gabungan terpadu ini yang digelar dengan kekuatan TNI-Polri, kementerian dan lembaga terkait dapat dilaksanakan dengan baik sesuai waktu yang telah ditentukan," kata dia.
Baca juga: Ini Alasan Pulau Sebaru Kecil jadi Lokasi Observasi WNI Kru Kapal World Dream
Diberitakan sebelumnya, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Yudo Margono melepas tim Kogasgabpad guna mengobservasi 188 WNI dari kapal World Dream di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Kita melaksanakan gelar pasukan dalam rangka operasi bantuan kemanusiaan yang akan dilaksanakan mulai hari ini," ujar Yudo dalam upacara gelar pasukan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Adapun, tim Kogasgabpad berjumlah 762 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan pihak swasta Artha Graha Peduli.
Mereka akan bertolak ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu menggunakan KRI Banda Aceh (593) dalam rangka mengobservasi 188 WNI dari wabah virus corona.
Laksmana Yudo menegaskan bahwa kendati waktu yang diberikan dalam persiapan berlangsung, namun tim harus menjalankan perintah.
Baca juga: Mengenal KRI Soeharso, Kapal untuk Evakuasi WNI di World Dream
Sehingga setiap personel bertanggung jawab dengan penuh keikhlasan serta kesabaran agar tugas mulia dapat dilaksanakan dengan baik.
"Kapan pun diperintahkan, kita harus segera laksanakan. Kita buat organisasi kita siap segalanya, sekali lagi kita siap melaksanakan kegiatan, tentunya dengan baik aman dan lancar," tegas Yudo.
Yudo pun berharap pelaksanaan observasi terhadap 188 WNI dapat berlangsung lancar.