JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan, pihaknya menyiapkan tiga helikopter dalam pelaksanaan observasi terhadap 188 WNI ABK World Dream di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Kita siapkan heli yang stand by di sana sewaktu terjadi, harapan kita tidak terjadi semuanya, karena hasil pemeriksaanya dia memiliki sertifikat sehat dari sana, harapannya sampe sini pun kita sehat," ujar Yudo di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Ketiga helikopter itu disiagakan di tiga lokasi berbeda. Pertama, berlokasi di Pulau Pantara yang tak jauh dari Pulau Sebaru.
Baca juga: Presiden Jokowi Akui Sulit Evakuasi WNI dari Kapal Diamond Princess
Kedua, disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan ketiga onboard atau siap siaga di KRI Banda Aceh (593).
Dia mengatakan, ketiga helikopter tersebut disiagakan sebagai antisipasi apabila terdapat WNI yang diduga terjangkit virus corona.
"Artinya kita sudah siapkan apabila terjadi yang terburuk dengan heli tadi," kata dia.
Selain itu, penyiagaan helikopter tersebut juga sebagai antisipasi jika terdapat keperluan mendesak lainnya, seperti pembelian barang-barang kebutuhan observasi.
"Kalau kemarin di Natuna kan ada yang bisa langsung kita beli apabila ada kekurangan-kekurangan. Tapi ini juga jarak enggak terlalu jauh dari Jakarta, sehingga bisa ditempuh gunakan heli maupun KRI," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono melepas tim komando tugas gabungan terpadu (Kogasgabpad) guna mengobservasi 188 WNI dari kapal World Dream di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Kita melaksanakan gelar pasukan dalam rangka operasi bantuan kemanusiaan yang akan dilaksanakan mulai hari ini," ujar Yudo dalam upacara gelar pasukan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Adapun tim Kogasgabpad berjumlah 762 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan pihak swasta Artha Graha Peduli.
Baca juga: WNI di Kapal Diamond Princess Belum Dievakuasi, Jokowi: Pemerintah Jangan Didesak-desak
Mereka akan bertolak ke Pulau Sebaru dengan menggunakan KRI Banda Aceh (593) dalam rangka mengobservasi 188 WNI dari wabah virus corona.
Dia menegaskan, kendati waktu yang diberikan dalam persiapan berlangsung, namun tim harus menjalankan perintah.
Dengan demikian, setiap personel bertanggung jawab dengan penuh keikhlasan dan kesabaran agar tugas mulia dapat dilaksanakan dengan baik.
"Kapan pun diperintah kita harus segera laksanakan. Kita buat organisasi kita siap segalanya, sekali lagi kita siap melaksanakan kegiatan, tentunya dengan baik aman dan lancar," ucap Yudo.
Ia berharap, pelaksanaan observasi terhadap 188 WNI dapat berlangsung lancar.
Dengan begitu, menurut dia, mereka dapat kembali ke keluarganya masing-masing setelah menjalani observasi selama 14 hari.
"Harapan semuanya, WNI-nya yang akan dilaksanakan diobservasi semuanya dalam keadaan sehat dapat kembali ke keluarganya, seperti yang kemarin dari Wuhan dapat kembali juga dengan sehat," harap Yudo.
Baca juga: Soal 9 WNI dari Diamond Princess Positif Corona, Menkes: Yang Merawat Sekelas Jepang Lho...
Adapun tim penjemput telah berangkat menggunakan KRI dr Soeharso (990) menuju lokasi pemindahan di Selat Durian, Kepulauan Riau.
Rencananya, ship to ship atau perpindahan WNI dari Kapal World Dream ke KRI Soeharso akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB, Rabu (26/2/2020) siang dan akan langsung bertolak menuju ke Pulau Sebaru.
Mereka akan tiba di Pulau Sebaru pada Jumat (28/2/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.