Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Outbreak" Virus Corona di Korsel, Pemerintah Diminta Segera Amankan WNI

Kompas.com - 26/02/2020, 08:32 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia diminta segera mengamankan WNI yang berada di Korea Selatan, terutama di kota Daegu.

Hal tersebut dikarenakan saat ini Korea Selatan telah meningkatkan status kewaspadaan terhadap virus corona pada level tertinggi atau red alert.

Korea Selatan juga menjadi negara dengan wabah virus corona terbanyak kedua di dunia setelah China.

"Pemerintah diminta segera melakukan langkah cepat untuk mengamankan WNI di Korea Selatan, khususnya yang saat ini berada di kota Daegu. Pasalnya, kota Daegu dinilai sebagai episentrum baru penyebaran virus corona," ujar Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).

Ia mengatakan, Kementerian Luar Negeri telah memberikan peringatan kepada WNI yang berada di Negeri Ginseng tersebut.

Namun menurutnya, hal tersebut belum cukup dilakukan untuk pencegahan.

Oleh karena itu, ia pun meminta agar dilakukan simulasi evakuasi WNI di Korea apabila dibutuhkan. Termasuk pendataannya.

“Ini kan perkembangan terbaru yang perlu diantisipasi. Saya dengar, WNI di sana juga banyak. Selain kuliah, mereka juga ada pekerja migran. Pemerintah diharapkan tidak terlambat dalam melakukan penanganan," kata dia.

Keselamatan WNI harus diprioritaskan

Keselamatan WNI di Korea Selatan harus diprioritaskan. Walaupun dalam pelaksanaannya hal tersebut sulit dilakukan.

"Pengawasan, pengamanan, dan evakuasi WNI di luar negeri memang tidak mudah. Namun, keselamatan mereka harus menjadi prioritas negara," ujar Saleh.

Baca juga: 977 Kasus Positif, Kenapa Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Meningkat Cepat?

Ia berharap, pemerintah tidak terlambat dalam melakukan penanganan terhadap para WNI yang berada di Korea Selatan.

Apalagi Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan Pemerintah Korea Selatan sehingga komunikasi pun bisa dilakukan dengan baik pula.

“Kita punya hubungan yang baik dengan pemerintah Korea Selatan. Tentu tidak sulit untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat. Bahkan, menurut saya, mereka akan memberikan bantuan jika pemerintah kita memang membutuhkan," pungkas dia.

Belum Ada Respons Pemerintah

Pemerintah RI jug hingga saat ini belum merespons soal outbreak virus corona di Korea Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Christina Aryani mengatakan, pemerintah saat ini tengah menghadapi situasi yang sulit.

"Kami memahami Pemerintah menghadapi situasi yang tidak mudah," ujar Christina kepada Kompas.com.

Pasalnya, kata dia, saat ini pemerintah juga tengah fokus memprioritaskan untuk memulangkan dan mengevakuasi WNI yang menjadi kru di kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream.

Baca juga: Penyebaran Virus Corona di Korsel Meningkat, Dubes Minta WNI Tidak Panik

Kendati demikian, pihaknya mempercayai bahwa pemerintah sedang mengkaji juga terkait evakuasi WNI yang ada di Korea Selatan.

"Kami percaya pemerintah tengah mengkaji dengan saksama bilamana upaya evakuasi perlu dilakukan," kata dia.

Ia pun mengimbau WNI di Korea Selatan untuk berhati-hati dan tetap waspada.

Termasuk juga memperhatikan travel advice dan saran dari Kementerian Luar Negeri.

Antara lain agar menjauhi tempat ramai, segera memeriksakan diri jika merasakan gejala penyakit tersebut, atau pernah terpapar dengan orang yang terinfeksi.

"Travel advice, agar tidak melakukan perjalanan (ke Korea Selatan) jika tidak urgent," kata dia.

Langkah KBRI Seoul

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea Selatan telah menyiapkan langkah-langkah perlindungan untuk WNI di Negeri Ginseng setelah merebaknya virus corona di sana. 

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan, saat ini, ada 37.043 orang WNI yang berada di Korea Selatan.

Pihaknya pun meningkatkan perlindungan WNI di Korea Selatan secara langsung dan berkoordinasi dengan beberapa mitra KBRI, mulai dari paguyuban kedaerahan, mahasiswa, hingga kelompok keagamaan baik itu jemaah masjid maupun gereja.

"Secara khusus KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do," kata Umar melalui siaran pers KBRI Korea Selatan, Selasa (25/2/2020).

Hal tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan para WNI, termasuk juga soal ketersediaan makanan, dan masker, terutama di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai otoritas terkait di Korsel maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan," kata dia.

KBRI pun percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah Covid-19.

Hal tersebut, kata dia, ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan Pemerintah Korea Selatan.

"KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada," kata dia.

Pihaknya pun mengimbau kepada WNI yang berada di sana untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan mengenai penyebaran virus corona melalui sumber terpercaya.

Baca juga: Outbreak Virus Corona di Korea Selatan, Ini Langkah yang Dilakukan KBRI Seoul

“Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul," ujar dia. 

Korea Selatan sejauh ini menjadi negara di luar China dengan kasus virus corona terbanyak.

Hingga Selasa (25/2/2020) siang, sebanyak 977 kasus terkonfirmasi positif ditemukan di Korea Selatan.

Selain itu, 10 orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus yang masih satu keluarga besar dengan virus penyebab SARS dan MERS ini.

Kondisi ini membuat Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan pada level tertinggi atau red alert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com