JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak mempermasalahkan bila Presiden Joko Widodo berbicara mengenai reshuffle kabinet dengan para pegiat media sosial.
Hal itu disampaikan Airlangga menanggapi pertemuan Jokowi dengan para pegiat medsos di Istana Kepresidenan, Bogor, 18 Februari. Dalam pertemuan tersebut Jokowi juga berbicara mengenai reshuffle kabinet.
"Tidak ada (kekecewaan), kan bicara sama siapa saja juga boleh," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Ditanya Mengapa Jokowi Bicara Reshuffle ke Pegiat Medsos, Ini Jawaban Moeldoko
Ia pun mengatakan belum ada pembahasan mengenai reshuffle kabinet dengan Jokowi dan ketua umum partai lain.
"Belum ada pembahasan," lanjut Menko Perekonomian itu.
Wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju mendadak muncul tak lama usai evaluasi 100 hari kerja Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Saat Wacana Reshuffle Kabinet Tiba-tiba Muncul...
Kabar tersebut bermula dari cuitan pendukung Jokowi, Dede Budhyarto, di akun Twitter pribadinya @kangdede78.
Ia mengunggah cuitan yang berisi tentang pertemuannya bersama para pegiat media sosial dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.
Dede melalui cuitannya mengatakan bakal ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
"Pengin cerita hasil pertemuan dengan Presiden @ jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada resafel (reshuffle) tunggu saja yah. Menteri yang kinerjanya endak bagus kalian bakalan dicukupkan," kata Dede melalui cuitannya tersebut.
Baca juga: Istana Bantah Akan Ada Reshuffle Kabinet
Adanya pertemuan antara Jokowi dan para pegiat media sosial dibenarkan pihak Istana. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, Jokowi bertemu para pegiat media sosial di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020).
Namun, ia membantah pertemuan tersebut membahas reshuffle kabinet. Pertemuan tersebut, menurut Fadjroel, hanya silaturahim antara Jokowi dan para pegiat media sosial.
Ia menegaskan, tidak ada rencana perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Oleh karenanya, semua anggota kabinet diperintahkan untuk fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera beradaptasi.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kalau Menteri Tak Bisa Adaptasi, Pasti Saya Ganti
Meski demikian, Fadjroel mengatakan, pertemuan tersebut sempat menyinggung kinerja menteri yang dinilai kurang cepat dan kurang mampu beradaptasi.
Fadjroel bahkan menyampaikan pernyataan Jokowi yang tak segan mencopot menteri yang kerjanya lamban dan tidak bisa beradaptasi.
"Presiden Joko Widodo menyatakan, 'Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu'," kata Fadjroel menirukan ucapan Jokowi kepada para pegiat media sosial.
"Kalau terus (tidak dapat beradaptasi), pasti saya ganti," lanjut Fadjroel menirukan ucapan Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.