KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan bahwa Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115) tidak tumpang tindih dengan lembaga penegak hukum di perairan lainnya.
"Satgas 115 kami jamin tidak akan tumpang tindih," kata Menteri Edhy dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (25/2/2020), sebagaimana dikutip Antara.
Penegasan Menteri Edhy itu merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang anggota Komisi IV DPR RI Ichsan Firdaus.
Baca juga: Rapat dengan DPR, Menteri KKP Minta Satgas 115 Tetap Ada
Menteri Edhy pun menekankan bahwa Satgas 115 akan terus beroperasi.
"Kalau bisa anggaran (untuk Satgas 115) itu tetap ada," kata dia.
Sebab, kiprahnya menjaga perairan Indonesia cukup mumpuni. Tentunya hal itu disebabkan pula oleh koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) hingga TNI AL.
Diberitakan sebelumnya, Komisi IV DPR RI mempertanyakan tugas dan fungsi Satgas 115 dalam lima tahun terakhir.
Satgas 115 dianggap bisa saja memboroskan anggaran karena dinilai memiliki struktur penggajian anggota yang tidak jelas.
Tugas Satgas 115 pun dinilai sudah mampu diemban oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP alias Ditjen PSDKP.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan tugas dan fungsi Satgas 115 berbeda dengan Dirjen PSDKP.
Dia menyebut, Satgas 115 hanya bekerja untuk kasus-kasus tertentu yang berdampak besar sehingga operasional pun melibatkan beberapa aparat penegak hukum, mulai dari TNI AU hingga Polair.
Baca juga: Satgas 115 Disebut Boros Anggaran, Ini Respons KKP
"Operasional Satgas 115 melibatkan beberapa pihak aparat hukum dan kita bekerja hanya untuk case-case tertentu yang memang magnitude-nya tinggi. Sehingga kita harus bergabung dalam satu ruangan," kata Nilanto dalam RDP KPP bersama DPR RI di Jakarta, Senin (24/2/2020).
Tak hanya itu, Nilanto menuturkan Satgas 115 kerap bekerja sama dengan badan-badan internasional untuk memberantas berbagai pelanggaran di laut, mulai dari pencurian ikan ilegal hingga penggagalan penyelundupan narkoba.
"Sehingga hari ini kita bisa memperkaya dalam hal peningakatan kapasitas penegakan hukum. Partisipasi indonesia luar biasa, kami melibatkan diri dalam semua unsur," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.