JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki agenda riset dan inovasi yang terkoneksi dengan dunia usaha dan industri.
Dengan demikian, menurut dia, masyarakat dapat memperoleh manfaat dari riset dan inovasi yang dilakukan BPPT sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi.
"BPPT sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi harus memiliki agenda riset dan inovasi yang diprioritaskan, terkoneksi dengan dunia usaha dan industri yang memberikan manfaat bagi masyarakat serta meningkatkan daya saing ekonomi nasional," ujar Ma'ruf dalam rapat kerja BPPT yang bertajuk "Penguatan Daya Saing melalui Inovasi, Transformasi Digital, dan Kualitas SDM" di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Baca juga: Survei PRC dan PPI: 61,4 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi-Maruf
Ma'ruf juga menginginkan agar BPPT berperan aktif dalam mendukung penerapan transformasi digital di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, pendidikan, hingga industri.
Terlebih, saat ini sudah memasuki era revolusi industri 4.0.
"Era ini menuntut penggunaan iptek di kehidupan sehari-hari. Masyarakat dituntut tanggap Iptek, karena banyak sektor kehidupan yang sekarang menggunakan iptek sebagai medianya," kata Ma'ruf.
Mau tidak mau, kata dia, bangsa ini harus beradaptasi terhadap perubahan tersebut sehingga peranan BPPT sangat dibutuhkan.
Ia berharap BPPT dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul untuk menyongsong industri 4.0 ini.
"Karena sumber daya manusia merupakan pilar utama dalam pembangunan nasional. Kita akan tertinggal di era industri 4.0 jika tidak dukung SDM yang unggul," kata dia.
Sebelumnya, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, BPPT telah melakukan berbagai inovasi yang berfokus di beberapa bidang, antara lain pertahanan keamanan (hankam), kebencanaan, infrastruktur, energi dan transportasi, pertanian dan pangan, hingga inovasi farmasi nasional.
"Di bidang hankam, saat ini BPPT bersama mitra konsorsium sedang berupaya melakukan penguasaan teknologi dan melakukan akselerasi dalam pengembangan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau drone yang disebut PUNA MALE Elang Hitam," kata Hammam.
Baca juga: Wapres Soroti Pembiayaan Penelitian dan Pengembangan Didominasi Negara
Kemudian, BPPT membangun pabrik garam industri terintegrasi sebagai pilot project dalam rangka mensubstitusi impor garam di daerah Manyar, Gresik dengan skala 40.000 ton per tahun.
Di bidang kesehatan, BPPT telah menghilirisasi inovasi implan tulang traumatik yang menjadi upaya untuk mengurangi impor.
Kemudian, mengembangkan produk rapid test dengue atau pendeteksi dini penyakit demam berdarah, serta pencegahan stunting telah menghilirisasi inovasi yang dinamakan Purula dan siap diproduksi massal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.