Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Median: Elektabilitas Prabowo pada Pilpres 2024 Tertinggi

Kompas.com - 24/02/2020, 14:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Media Survei Indonesia (Median) menunjukkan, elektabilitas Prabowo Subianto masih tinggi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Prabowo Subianto unggul dengan meraih 18,8 persen suara responden. Kemudian, disusul Anies Baswedan yang mendapatkan 15,8 persen suara responden," ujar Direktur Median Rico Marbun dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).

Posisi ketiga diduduki oleh Sandiaga Uno dengan 9,6 persen, diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meraih 8,3 persen suara responden.

Baca juga: Gerindra Bersyukur Elektabilitas Prabowo Tertinggi pada Pilpres 2024, tetapi...

Pada posisi kelima, ada nama Ridwan Kamil dengan raihan 5,7 suara responden.

Rico menambahkan, beberapa tokoh juga meraih elektabilitas di atas 5 persen, antara lain Ganjar Pranowo dengan 5,5 persen dan Khofifah Indar Parawansa dengan 5,4 persen suara responden.

"Kategori ini merupakan survei dengan menggunakan metode tertutup terhadap 23 nama yang menurut jawaban publik paling populer," terang Rico.

Adapun pada kategori survei popularitas, kondisinya cukup berbeda dibandingkan dengan survei elektabilitas.

Baca juga: Survei: Anies jadi Lawan Terberat Prabowo jika Maju pada Pilpres 2024

Prabowo menempati urutan pertama tokoh terpopuler dengan meraih 93,6 persen responden.

"Disusul oleh Sandiaga Uno (83,9 persen) dan Anies Baswedan (78,6 persen)," ujar Rico.

Selain ketiganya, ada nama-nama lain yang dianggap populer oleh publik dan meraih lebih dari 50 persen suara responden.

Mereka yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (67,9 persen), Puan Maharani (55,4 persen), Mahfud MD (53,6 persen), dan Ridwan Kamil (51,6 persen).

Baca juga: Survei Indo Barometer: Elektabilitas Prabowo Tertinggi untuk Pilpres 2024

Survei Median ini digelar pada pekan pertama hingga pekan kedua Februari 2020.

Sampel yang digunakan yakni sebanyak 1.200 responden di 34 provinsi dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Tujuan dari survei ini untuk melihat kandidat yang patut diperhitungkan pada Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com