Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Usul Pihak Pembuka Perkebunan di Bekas Lahan Terbakar Disanksi

Kompas.com - 24/02/2020, 13:32 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta kementerian atau lembaga dan penegak hukum memberi sanksi pada pihak yang menjadikan lahan pasca-terbakar sebagai kebun.

Sebab, kata dia, mayoritas lahan sengaja dibakar hanya untuk kepentingan segelintir orang.

"Ke depan gimana bisa bekerja sama dengan seluruh ke kementerian lembaga, termasuk pengak hukum, kiranya bisa tidak, lahan-lahan yang telah terbakar ini bagi mereka yang menanam, inilah harus ada sanksi," kata Doni di Graha BNPB, Senin (24/2/2020).

Baca juga: 6 Jenis Pendekatan untuk Mengatasi Kebakaran Lahan Gambut di Indonesia

"Tentunya melalui sebuah lewat proses yang tepat terukur sesuai ketentuan. Karena hampir pasti kebakaran-kebakaran tadi itu mayoritas disengaja dan tiap tahun kita begini terus," sambungnya.

Doni menjelaskan mayoritas pembakar hutan dan lahan adalah manusia. Kerugian negara sangat besar karena pembakaran lahan tersebut.

"Tahun 2015 kebakaran hutan dan lahan mencapai Rp 2,6 juta hektar. Kerugian ekonominya Rp 16,1 miliar dollar Amerika Serikat. Lebih besar dibandingkan kerugian ekonomi akibat tsunami di Aceh. Tahun 2019 yang kita derita pun tidak kecil Rp 5 miliar dollar AS. Ini data yang diriset oleh world bank," ungkapnya.

Maka dari itu, Doni menilai perlu ada pencegahan dan penanggulangan yang lebih masif.

Baca juga: BNPB: 80 Persen Lahan Terbakar Berubah Jadi Lahan Perkebunan

Salah satunya melalui inovasi teknologi serta water booming yang lebih baik lagi untuk memadamkan.

"Kita perlu inovasi teknologi. kita perlu sistem water booming yang lebih baik. Kita perlu upaya-upaya pencegahaan yang lebih baik," ujarnya.

"Sebagaimana yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi pencegahan akan jauh lebih baik dibandingkan penanggulangan. Lebih baik daripada penanggulangan," ucap Doni. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com