ACEH, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir dalam acara Kenduri Kebangsaan yang digelar Yayasan Sukma bersama Forum Bersama Anggota DPR RI Asal Aceh (Forbes) di Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
Dalam acara itu, Jokowi akan menerima rekomendasi akademik yang dirumuskan oleh para akademisi, ulama, hingga pemerintah asal Aceh.
Rekomendasi akademik ini sebelumnya dirumuskan melalui focus group discussion, hingga seminar.
"Rekomendasi ini yang besok itu akan diserahkan langsung kepada pemerintah pusat. Pak Jokowi akan menyaksikan, tetapi akan menerima rekomendasi itu, Pak Jokowi mempercayakan kepada Menteri Agama," kata Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi di Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, Jumat (21/2/2020).
Baca juga: Sabtu Besok, Jokowi Dijadwalkan Makan Bersama Ribuan Warga Aceh di Kenduri Kebangsaan
Baedowi mengatakan, rekomendasi yang dibuat menyangkut sejumlah isu yang mayoritas merupakan isu keagamaan.
Salah satu rekomendasi yang diusulkan oleh para akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Aceh yaitu menetapkan Aceh sebagai pusat studi Islam moderat.
Ide ini muncul lantaran secara historis agama Islam masuk melalui Aceh. Namun, hal ini tetap menjadikan Aceh sebagai wilayah yang heterogen, terbuka, dan inklusif.
"Nilai-nilai ini seakan akan dilupakan oleh beberapa kalangan yang dianggap Aceh itu eksklusif karena ada syariah. Sebetulnya bukan itu. Kita ingin mengembalikan kesadaran keacehan ini berbasis historis," ujar Baedowi.
Baca juga: Pembebasan Lahan Mulus, Tol Banda Aceh-Sigli Operasional 2021
Rekomendasi lain yang diusulkan oleh para akademisi Universitas Syah Kuala Aceh adalah terlait peningkatan riset terkait kebencanaan.
Menurut Baedowi, belajar dari pengalaman pengelolaan bencana, universitas-universitas di Aceh telah banyak melakukan riset bencana, khususnya gempa. Diharapkan, Universitas Syah Kuala dapat ditetapkan sebagai pusat studi kegempaan berskala internasional.
Isu lain yang juga akan menjadi salah satu rekomendasi adalah mengenai manajemen konflik berbasis sekolah.
Dengan pengalaman panjang mengelola dampak negatif konflik terhadap anak-anak, Baedowi menyebut, Aceh punya bekal kuat untuk menjadi pusat studi dan kajian manajemen konflik berbasis sekolah.
Baca juga: Gara-gara Ladang Ganja di Aceh, Buwas Terinspirasi Berbisnis Kopi
"Ini efektif nih buat mengurangi bullying di sekolah, kekerasan di tingkat sekolah, tawuran-tawuran, kita punya modul-modul yang harusnya bisa diadaptasi dari Aceh untuk sekolah-sekolah di Indonesia," kata dia.
Untuk diketahui, selain Presiden Jokowi, sejumlah pejabat negara juga dijadwalkan hadir dalam acara Kenduri Kebangsaan.
Mulai dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, hingga Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Ada pula Wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin dan Rachmat Gobel, hingga Wakil Ketua MPR Ibu Lestari Moerdijat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.