Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Evakuasi 74 WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess

Kompas.com - 20/02/2020, 13:02 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess akibat wabah virus corona.

"Pemerintah punya komitmen kuat untuk mengevakuasi mereka sesegera mungkin," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat dijumpai di di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

Namun, WNI yang dievakuasi pulang ke Tanah Air hanyalah yang sementara ini dinyatakan tidak terjangkit virus corona.

Baca juga: WNI Terjangkit Virus Corona di Kapal Diamond Princess Tak Dipulangkan

Sementara, yang sudah diidentifikasi terjangkit virus corona, diputuskan untuk telebih dahulu menjalani perawatan di rumah sakit Yokohama, Jepang.

Diketahui, jumlah total WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess itu sebanyak 78 orang.

Sebanyak empat orang WNI dinyatakan positif terjangkit virus corona. Sementara, 74 lainnya tidak namun tetap menjalani karantina.

Pemerintah sudah menyiapkan opsi penjemputan mereka. Mulai dari dijemput menggunakan Kapal Rumah Sakit dr. Suharso milik TNI AU serta penjemputan melalui udara.

Keputusan mengenai hal itu menunggu perintah dari Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Karantina Kapal Diamond Princess Usai, 542 Orang Termasuk 4 WNI Positif Virus Corona

epaselect epa08199801 Media at work outside the Diamond Princess cruise ship at the Daikoku Pier Cruise Terminal in Yokohama, south of Tokyo, Japan, 07 February 2020. Japans health ministry announced that 41 more people onboard have tested positive for the novel coronavirus, raising the total number to 61. The virus, which originated in the Chinese city of Wuhan, has so far killed at least 638 people and infected over 31,000 others, mostly in China.  EPA-EFE/FRANCK ROBICHONFRANCK ROBICHON epaselect epa08199801 Media at work outside the Diamond Princess cruise ship at the Daikoku Pier Cruise Terminal in Yokohama, south of Tokyo, Japan, 07 February 2020. Japans health ministry announced that 41 more people onboard have tested positive for the novel coronavirus, raising the total number to 61. The virus, which originated in the Chinese city of Wuhan, has so far killed at least 638 people and infected over 31,000 others, mostly in China. EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
"Ada beberapa pilihan opsi dan opsinya masih akan kami konsultasikan kepada Presiden, nanti akan menunggu keputusan Presiden," ujar Muhadjir Effendy.

Meski demikian, sama seperti 238 WNI yang sebelumnya dipulangkan dari Provinsi Hubei, China, sebanyak 74 WNI di kapal pesiar Diamond Princess tersebut juga akan diobservasi kesehatannya terlebih dulu.

Sebab, observasi kesehatan itu sudah menjadi ketetapan WHO.

"Itu termasuk bagian dari opsi (prosedur observasi yang dijalani seperti 238 WNI dari Hubei)," kata dia.

Soal lokasi observasi kesehatan, Muhadjir belum dapat berkomentar banyak, apakah tetap di Pulau Natuna atau berpindah tempat.

Baca juga: 2.000 iPhone Dibagikan ke Penumpang Kapal Diamond Princess Akibat Corona

"Nanti, kalau sudah dapat petunjuk dari Presiden, (baru) ditentukan lokasi observasi," kata dia.

Diketahui, terdapat 78 WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar Diamond Princess yang berlayar di perairan Yokohama, Jepang.

Akibat wabah virus corona, seluruh isi kapal yang berjumlah 3.711 penumpang, termasuk 1.045 kru terpaksa dikarantina di Yokohama pada Senin (3/2/2020).

Karantina dilaksanakan setelah 10 orang di dalam kapal terdiagnosis positif terinfeksi virus corona.

Baca juga: Dua Opsi Pemerintah Evakuasi 74 WNI ABK Diamond Princess di Yokohama

Perusahaan kapal Carnival menyebutkan, 10 orang itu terdiri dari dua warga negara Australia, tiga dari Jepang, tiga lainnya dari Hong Kong, satu orang Amerika Serikat, dan satu orang merupakan kru kapal asal Filipina.

Belakangan, jumlah orang yang terjangkit virus corona di kapal pesiar itu bertambah menjadi 14 orang di mana empat orang lainnya merupakan kewarganegaraan Indonesia.

Sebelum tiba di Yokohama, kapal ini diketahui sudah berhenti di sejumlah negara, yakni Vietnam, Taiwan, serta Pelabuhan Kagoshima di Pulau Kyushu dan Pelabuhan Naha di Okinawa, Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com