Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Sebut Tren Elektabilitas Gibran dan Bobby Meningkat

Kompas.com - 19/02/2020, 19:34 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menyatakan tren elektabilitas Gibran Rakabuming Raka di Solo dan Bobby Afif Nasution di Medan meningkat.

Dia mengatakan PDI-P terus memantau putra serta menantu Presiden Joko Widodo itu.

"Kalau dari survei memang Mas Bobby elektoralnya cenderung melejit," kata Hasto di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Menurut Hasto, Bobby tampak sudah banyak belajar.

Dia mengakui menyarankan Bobby untuk belajar dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang merupakan usungan PDI-P.

Baca juga: Hasto Sebut Calon Wali Kota Solo Telah Siap, Gibran Optimistis dan Achmad Enggan Pesimistis

"Jadi diam-diam Mas Bobby sudah belajar bagaimana kepemimpinan yang efektif, yang baik dari kepala daerah PDI Perjuangan," tuturnya.

Begitu pun dengan Gibran, yang menurut Hasto, juga memperlihatkan tren elektabilitas yang positif.

"Elektoral Mas Gibran juga memperlihatkan tren meningkat," kata Hasto.

"Ada antusiasme bagi anak-anak muda untuk bergabung mendukung," imbuh dia.

Bakal calon Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution (tengah) bersama bakal calon kepala daerah lainnya berfoto bersama sebelum mengikuti mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) kepala daerah Partai Golkar Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Senin (20/1/2020). Partai Golkar Sumut melakukan penjaringan yang diikuti 171 bakal calon kepala daerah Bupati dan Wali Kota di Sumut, untuk mengetahui visi dan misi para calon. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/ama.ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA Bakal calon Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution (tengah) bersama bakal calon kepala daerah lainnya berfoto bersama sebelum mengikuti mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) kepala daerah Partai Golkar Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Senin (20/1/2020). Partai Golkar Sumut melakukan penjaringan yang diikuti 171 bakal calon kepala daerah Bupati dan Wali Kota di Sumut, untuk mengetahui visi dan misi para calon. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/ama.
Namun, Hasto mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum membuat keputusan final soal pencalonan keduanya di pilkada.

Ia menyebut DPP PDI-P terus menyiapkan pemetaan politik dan survei politik, untuk menjadi bahan bagi Mega sebelum mengambil keputusan.

Dia mengatakan pengumuman pasangan calon yang diusung PDI-P di Solo dan Medan akan dilakukan secara terpisah.

"Untuk Kota Solo, Bali dan Kota Malassar akan dilakukan secara terpisah. Kemudian Kota Medan dan Kota Surabaya akan diumumkan secara terpisah. Nanti ada beberapa gelombang. Ya gelombang yang baik," kata Hasto.

Hari ini, PDI Perjuangan mengumumkan 49 pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung di Pilkada 2020.

Baca juga: Bobby Nasution: Banyak yang Bilang Bobby Bukan Orang Medan, tidak Pernah Tinggal di Medan...

Agenda pengumuman digelar di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta. Pengumuman hari ini merupakan penyampaian tahap pertama.

"Pada gelombang pertama ini, akan diumumkan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sebagian besar berasal dari PDI-P, kebanyakan incumbent," kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

Pengumuman paslon kepala daerah dan wakil kepala daerah itu terdiri atas satu provinsi dan 48 kabupaten/kota. Satu provinsi yang diumumkan adalah Sulawesi Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com