Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Minta Polri Selidiki Bentrokan Bonek dan Aremania di Blitar

Kompas.com - 18/02/2020, 19:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali meminta polisi menyelidiki bentrokan antara pendukung Persebaya, Bonek, dan pendukung Arema Malang, Aremania, di Blitar, Jawa Timur, Senin (18/2/2020).

Menurut Amali, bentrokan ini bukan lagi sekadar persoalan fanatisme suporter kedua tim, tetapi sudah masuk ke ranah kriminal.

"Kita harus segera cari apa sesungguhnya yang terjadi di antara kedua pendukung ini. Jadi ini bukan lagi fanatisme mendukung. Tapi sudah ada unsur di luar itu. Nah, kalau sudah begitu sudah masuk ke area kriminal. Saya kira aparat penegak hukum sudah (harus) masuk," ujar Amali saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Rusuh Suporter Jelang Persebaya Vs Arema, 7 Motor Dibakar Massa

Ia mengatakan, proses hukum dalam menyikapi bentrokan tersebut akan menimbulkan efek jera bagi para suporter sehingga mereka tak mengulangi kejadian serupa.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.
Selain meminta polisi menyelediki adanya tindakan kriminal dalam bentrokan tersebut, Amali juga meminta pimpinan suporter kedua tim menenangkan emosi anggotanya.

Baca juga: Tetap Profesional, Makan Konate Siap Hadapi Reaksi Kekecewaan Aremania

Ia mengatakan sudah sepatutnya peristiwa ini tak berulang kembali sebab Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Karena kita kan 2021 menjadi tuan rumah Piala Dunia. Dan Jawa Timur salah satu tempat yang dinominasikan sebagai salah satu tempat penyelenggaraannya. Kalau seperti ini membuat orang tidak nyaman," lanjut politisi Golkar itu.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah kendaraan dibakar massa suporter menjelang laga pertandingan semi final Piala Gubernur 2020 antara Persebaya Surabaya melawan Arema di Stadion Supriyadi, Blitar, Jawa Timur, Selasa.

Kedua massa telah bergerak ke Blitar sejak pagi. Semakin sore, jumlah massa semakin banyak.

Kedua suporter bertemu di sekitar pasar hewan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjen Kidul, Blitar, hingga akhirnya bentrok.

Sejumlah kendaraan dibakar massa. Bahkan, terdapat mobil yang tak luput dari aksi perusakan. Kaca mobil pecah akibat hantaman batu dan kayu.

Kepala Polresta Blitar, AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, polisi masih berusaha memisahkan kedua suporter.

Baca juga: Bonek dan Aremania Bentrok, Sejumlah Kendaraan Dibakar Massa di Blitar

"Kerawanan memang massa pendukung suporter. Rencana yang dari Arema kami kembalikan ke arah Malang, kalau dari Malang dikeluarkan dari Blitar. Kami kawal, antar mereka. Kan terkonsentrasi di PIPP," kata Leonard di Blitar seperti dilansir Antara, Selasa.

Polisi belum mendapatkan laporan detail jumlah kendaraan yang dibakar massa. Leonard masih menunggu laporan rinci dari jajarannya.

Leonard mengingatkan polisi akan bertindak tegas agar kedua suporter tak rusuh saat pertandingan berlangsung. Polisi memastikan massa tak masuk ke dalam stadion.

"Kalau bertemu selalu seperti itu. Bonek kami lihat, kalau bisa diatur kami dorong dan arahkan baik-baik. Difasilitasi tempat nonton dan kami tidak mau ambil risiko. Yang penting sekarang konsentrasi pengamanan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com