JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 237 WNI dan 1 WNA telah selesai menjalani observasi selama 14 hari di Natuna setelah sebelumnya berhasil dipulangkan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Kepulangan WNI dari daerah pusat penyebaran virus corona itu tak lepas dari sosok Captain Destyo Usodo.
Ia merupakan salah satu dari 18 awak pesawat Batik Air yang berhasil membawa pulang para WNI ke Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Beri Penghargaan ke Awak Kabin yang Bantu Evakuasi WNI Dari Wuhan
Pria kelahiran Jayapura, 24 Desember 1974 itu mengaku kaget ketika pimpinan di perusahaannya memberikan tugas pemulangan WNI dari Wuhan.
Ia menyadari bahwa pemulangan WNI itu bukanlah tugas biasa. Saat namanya masuk dalam tim penjemputan, sontak dirinya langsung dibayangi rasa takut terpapar virus corona.
"Saya pikir misi normal, ternyata misi kemanusiaan, ini misi khusus membawa pulang WNI yang ada di Wuhan," ujar Destyo kepada Kompas.com di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Baca juga: Menderita Flu saat Dijemput Pemerintah, Mahasiswa asal Lamongan Masih Bertahan di Wuhan
Ketakutan Destyo berlahan pudar setelah manajemen meyakinkan bahwa tugas tersebut merupakan misi kemanusiaan. Terlebih, ia juga dibekali dengan mitigasi apabila kondisi terburuk terjadi.
Dengan kondisi mental penuh rasa bangga, Destyo lalu menerbangkan pesawat Batik Air A330-300 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 13.00 WIB, Sabtu (1/2/2020) menuju Bandara Internasional Tianhe, Wuhan.
Selama dalam penerbangan menuju Negeri Tirai Bambu, Destyo terus intens berkoordinasi dengan TNI AU dan pihak manajemen perusahaannya.
Baca juga: Sempat Dibantah, Direktur Rumah Sakit di Wuhan Meninggal karena Virus Corona
Selama di perjalanan, ia mendapat kontrol ketat demi misi kemanusiaan berjalan sukses.
Setibanya di Bandara Internasional Tianhe, ia terperangah. Sebab, kondisi bandara tersebut di luar dugaannya. Bandara dalam kondisi sepi.
Tak banyak lalu-lalang orang kendati gemerlap lampu mewarnai bandara saat itu.
Setelah memastikan pesawat berhasil landing, dua krunya kemudian turun dari pesawat.
Mereka melakukan disinfeksi pesawat dan mengecek sejumlah peralatan sembari menunggu boarding selama delapan jam.
Baca juga: Pilot Batik Air yang Jalankan Misi Corona Kerap Lakukan Misi Kemanusiaan
Kemudian, ketika boarding selesai, para WNI mulai memasuki pesawat. Sembari berjalan memasuki pesawat, para kru memberikan semangat kepada WNI.