JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan, pemerintah bakal memberikan diskon tiket pesawat dan tarif hotel untuk meningkatkan kembali pariwisata Indonesia yang lesu akibat virus corona.
"Yang terkait industri pariwisata. Pesawat, hotel. Antara 25 sampai 30 persen. Syukur-syukur bisa lebih. Kita lagi perhitungkan," kata Wishnutama di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Ia mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan skema pemberlakuan diskon tiket pesawat dan tarif hotel.
Baca juga: Pariwisata Lesu, Pemerintah Pertimbangkan Diskon 30 Persen untuk Wisatawan
Ia mengaku telah mengumpulkan 33 maskapai penerbangan untuk membicarakan skema diskon tiket pesawat.
Ia berharap maskapai BUMN dan swasta bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk merealisasikan skema diskon tiket.
Wishnutama mengatakan, sejauh ini maskapai-maskapai menyambut baik rencana tersebut. Karenanya, pemerintah juga akan menyiapkan insentif bagi maskapai penerbangan yang memberikan diskon kepada penumpang.
Namun, pemerintah juga meminta maskapai yang mendapat kompensasi untuk membuka sejumlah rute baru demi menarik penumpang dari rute baru, terutama wisatawan mancanegara.
"Kita minta tambah frekuensi penerbangan atau membuka destinasi baru. Ada beberapa juga. Jadi karena yang terkena dari sisi Tiongkok, Singapura, dan Hong Kong. Kita juga cari potensi lain yang mungkin hub-nya dari Korea, Jepang, Taipei, juga dari barat, misalnya Dubai, Qatar, Istanbul," lanjut dia.
"Dan kita akan memberikan (misalnya) harga landing fee yang lebih murah, harga fuel yang lebih murah atau kompetitif, kita masih bahas. Ini banyak sekali komponen untuk menyelamatkan industri pariwisata kita," ujar Wishnutama.
Baca juga: Akibat Isu Virus Corona, Pariwisata Bali Diperkirakan Merugi Rp 1 Triliun Per Bulan
Wishnutama sebelumnya memprediksi kerugian pariwisata Indonesia akibat terhentinya penerbangan dari dan ke China sekitar 4 juta dollar AS.
Diketahui, Indonesia menutup penerbangan dari dan ke China seusai menyebarnya virus corona di sana.
"Jadi harus kita data dengan baik. Tetapi, kan seperti kita ketahui, wisatawan dari Tiongkok dalam masa setahun ada 2 juta. Kalau dihitung dari segi devisa karena pengeluaran rata-rata mereka 1.400 US dollar, kan berarti hampir 4 juta US dollar (kita kehilangan) dari China," ujar Wishnu seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
Oleh karenanya, pemerintah akan berupaya menggenjot potensi wisatawan lokal dan wisatawan negara lain untuk mengarahkan liburannya dari China ke Indonesia. Sebab, selain Indonesia, ada pula negara lain yang sudah menutup penerbangan ke China.
Ia menambahkan, pihaknya akan menjajaki kerja sama dengan pesawat-pesawat yang tak bisa terbang ke China untuk mengalihkan rutenya sementara waktu terbang ke sejumlah destinasi wisata Indonesia.
Baca juga: Dampak Virus Corona, Wishnutama: Potensi Kerugian Sektor Pariwisata Rp 39,2 Triliun
"Saya bersama Pak Menhub akan bertemu dengan airlines, ada sekitar 30 airlines yang siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia. Sehingga, tetap bisa membantu pariwisata ini di Indonesia," ujar dia.
Beberapa destinasi wisata Indonesia yang akan disiapkan sebagai pengganti destinasi wisatawan asing dan domestik ke China ialah Bali.
Wishnu menilai Bali saat ini paling siap menjadi destinasi wisata alternatif dengan ditutupnya penerbangan dari dan ke China oleh beberapa negara.
Di Bali saat ini juga terjadi penurunan jumlah wisatawan dari China. Oleh sebab itu, pemerintah akan menggantinya dengan wisatawan negara lain dan domestik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.