Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pertimbangkan Kelanjutan Studi WNI di Wuhan Pascaobservasi

Kompas.com - 16/02/2020, 08:58 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mempertimbangkan kelanjutan studi para WNI di Wuhan, China, yang dipulangkan ke Indonesia setelah merebaknya virus corona di sana.

Para mahasiswa itu telah menjalani observasi di Natuna.

"Pemerintah masih akan mempertimbangkan mengenai kelanjutan studi para WNI yang mayoritas adalah mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan tinggi di Wuhan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dikutip dari siaran pers, Minggu (16/2/2020).

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan mereka akan kembali ke Wuhan setelah wabah virus corona berakhir.

Baca juga: Dinkes DKI Terus Lakukan Penyuluhan di Rumah Sakit Terkait Virus Corona

Namun kemungkinan lainnya juga mereka akan tetap melanjutkan studi di Tanah Air dengan sistem transfer kredit.

"Untuk itu kita akan bicarakan lebih lanjut setelah ini selesai. Yang penting ini mereka sudah kembali ke Indonesia dan tenang dulu, biar bersosialisasi dulu," kata Muhadjir.

Pasca menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau, sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China telah dipulangkan pemerintah ke kampung halaman masing-masing pada Sabtu (15/2/2020).

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memastikan bahwa mereka dalam keadaan sehat.

Oleh karena itu, Muhadjir pun mengimbau masyarakat yang ada di kampung halaman itu tidak perlu khawatir.

Baca juga: Tiba di Kampung Halaman, Orangtua Harap Mahasiswa yang Diobservasi di Natuna Tak Dikucilkan

"Para WNI yang dipulangkan dalam keadaan sehat bahkan terlihat lebih bugar. Oleh karenanya diharapkan keluarga dan juga masyarakat di kampung halaman bisa menerima mereka kembali tanpa ada rasa khawatir," kata dia.

Para WNI itu dipulangkan melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan dilanjutkan ke kampung halamannya masing-masing.

Muhadjir mengatakan, dalam proses itu, pemerintah tetap mendampingi hingga mereka benar-benar tiba di kampung halamannya.

Muhadjir sendiri bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo, dan Panglima Gabungan Wilayah Pertahanan 1, serta perwakilan WHO di Indonesia menyaksikan langsung pemulangan WNI dari Lanud Raden Sadjad, Natuna menuju Jakarta.

Baca juga: Cerita WNI Selama Observasi di Natuna: Happy Banget, Berat Badan Kami Naik

Diberitakan, pemulangan WNI yang diobservasi di Natuna berlangsung dengan tiga kali keberangkatan. Mereka dibawa pesawat Boeing 737 dan Hercules milik TNI AU.

Pesawat pertama berangkat pada 13.15 WIB. Disusul dua pesawat lain setelahnya.

Pantauan Kompas.com di lapangan, sebelum dilakukannya penerbangan, terlebih dahulu dilakukan serah terima 285 orang yang diobservasi di Natuna ke pemerintah.

Adapun 285 orang tersebut terdiri atas 238 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami dari WNI), 5 anggota tim pendahulu KBRI Beijing, dan 42 orang dari tim penjemput termasuk kru pesawat dan petugas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com