KOMPAS.com - Gelar doktor kehormatan alias honoris causa dari Universitas Diponegoro (Undip) akan melekat pada sosok Ketua DPR, Puan Maharani, Jumat (14/2/2020).
Sejak Jumat pagi, persiapan sudah berlangsung. Ribuan kembang ucapan selamat, berderet.
Kembang-kembang dari menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala daerah, politisi, petinggi perusahaan dan kader PDI Perjuangan, berjajar dari jalan masuk selatan area kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Sepanjang ruas dari Fakultas Peternakan hingga menjelang Gedung Widya Puraya, penuh kembang ucapan selamat di sisi kanan dan kiri.
Baca juga: Puan Maharani Minta Keamanan dan Kenyamanan Warga Natuna Terjaga
Pusatnya tentu saja di Gedung Prof Soedarto SH yang menjadi lokasi pengukuhan gelar bagi Puan.
Di area gedung ini, pengamanan ekstra juga tampak nyata. Mobil Gegana, Baracuda dan pasukan bermotor Brimob, menjadi bagian dari pengamanan yang kasat mata.
Puan akan menerima gelar doktor honoris causa dari Undip dalam bidang kebudayaan dan kebijakan pembangunan manusia.
“Tawaran sudah datang sejak saya masih di Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), pengukuhannya baru sekarang,” ujar Puan, dalam resepsi menjelang pengukuhan gelar ini, Kamis (13/2/2020) malam, di Semarang, Jawa Tengah
Baca juga: Puan Maharani Bertemu Sri Sultan HB X, Ini yang Dibahas
Menurut dia, Undip adalah pemberi tawaran pertama untuk gelar kehormatan ini.
“Banyak yang menawarkan, tetapi Undip yang pertama,” tegas dia.
Bagi Puan, gelar ini adalah sejarah. Ini, ujar dia, adalah gelar pertama doktor kehormatan yang dia terima.
Momen pemberian gelar juga serba pertama. Saat ini, Puan adalah perempuan pertama yang pernah menjadi Ketua DPR dalam sejarah Indonesia.
Dia juga kader pertama PDI Perjuangan yang menjadi Ketua DPR, sekalipun partai tersebut tiga kali menjadi pemenang pemilu.
Tentu saja, Puan juga adalah cucu dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Baca juga: Puan Maharani: DPR Akan Bantu Pemerintah Dorong Laju Perekonomian
Rektor Undip, Yos Johan Utama, menyatakan Puan adalah penerima gelar doktor kehormatan yang ke-13 dalam sejarah Undip.