Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: WNI di Luar Hubei Bisa Pulang ke Indonesia Secara Mandiri

Kompas.com - 14/02/2020, 12:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan, WNI di China yang berada di luar Provinsi Hubei boleh pulang secara mandiri ke Indonesia.

"Yang disarankan adalah pulang secara madiri. Mengatur kepulangannya dengan travel masing-masing," ujar Faiza ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Namun, jika dalam proses kepulangan secara mandiri itu para WNI mengalami kendala, bisa meminta bantuan kepada KBRI Beijing.

Baca juga: Kemenkes Pertimbangkan Evakuasi Seluruh WNI di China

Selain itu, KBRI juga bisa dimintai saran soal kepulangan ke Tanah Air.

"Mereka (bisa) menghubungi KBRI untuk difasilitasi. KBRI akan memberi bantuan secara proporsional," lanjut Faiza.

Penjelasan ini menyusul adanya 21 WNI dari luar Kota Wuhan yang pulang ke Indonesia pada Senin (10/2/2020) lalu.

Faiza menjelaskan, 21 WNI tersebut sudah memegang surat keterangan sehat dari otoritas setempat sebelum pulang ke Tanah Air.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kru Pesawat yang Jemput WNI di China Pakai Pakaian Khusus

"Mereka juga bukan berasal dari Wuhan, tetapi dari (tinggal) di China daratan, wilayah yang tidak terisolasi, " ucap Faiza.

Diberitakan, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan bahwa 21 WNI yang pulang itu tak akan dikarantina di Natuna.

Menurut dia, petugas Kemenkes hanya akan melakukan pengecekan kesehatan di masing-masing Bandara tempat mereka tiba.

"Kami sudah mendapatkan 21 nama yang akan pulang itu kita sudah siapkan teman-teman di daerah untuk kemudian nantinya melakukan (pengecekan)," kata Anung.

"Kita sampaikan kepada teman-teman di daerah untuk dilakukan edukasi sekaligus juga diberi akses kemudahan seandainya di dalam masa 14 hari atau berapapun hari kedepan, ada keluhan-keluhan dari yang bersangkutan yang harus segera dapat direspon dengan pelayanan kesehatan," sambungnya.

Baca juga: Masih Ada 3.000 WNI di China, Ini Imbauan Menhub

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah memulangkan 238 warga dari Kota Wuhan ke Indonesia pada Minggu (2/2/2020).

Para warga itu langsung diobservasi kesehatannya di hanggar yang berada di Pangkalan TNI AU, Raden Sadjad, Natuna.

Rencananya, Sabtu (15/2/2020) besok, mereka akan dipulangkan karena sejauh ini tim tidak menemukan mereka terjangkit virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com