JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I Christina Aryani meminta pemerintah membahas wacana pemulangan anak-anak dari eks anggota ISIS dan teroris lintas batas secara kompleks dan mendalam.
Ia mengatakan, pemerintah harus dapat memastikan kondisi psikis anak-anak tersebut ketika akan dipulangkan ke Indonesia.
"Kami minta kajian dilakukan dengan mendalam. Plus minusnya serta kondisi psikis anak, baik kini maupun untuk mendatang," kata Christina saat dihubungi wartawan, Kamis (13/2/2020).
Baca juga: Pemerintah Buka Opsi Pulangkan Anak-anak WNI Eks ISIS dan Teroris Lintas Batas
Christina mengatakan, pemerintah perlu membuat assesment tersendiri untuk memastikan rencana pemulangan anak-anak tersebut.
Menurut dia, doktrin dan segala bentuk kekerasan yang disaksikan anak-anak dari eks ISIS dan teroris lintas batas itu harus menjadi perhatian pemerintah dalam melakukan assessment.
"Sebagaimana kita tahu, paparan kekerasan menjadi santapan mereka tiap harinya disana, pembunuhan, latihan perang, doktrinasi ideologi," ujarnya.
Baca juga: Ini Kata BNPT soal Nasib Anak-anak Eks Terduga Teroris Lintas Batas
Lebih lanjut, Christina mengatakan, Komisi I DPR akan menanyakan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait wacana pemulangan anak-anak dari eks teroris lintas batas tersebut.
"Kami di Komisi I akan menanyakan kepada Kemenlu wacana ini dalam rapat kerja berikutnya," pungkasnya.
Diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, pemerintah tetap membuka opsi memulangkan anak-anak dari WNI yang diduga sebagai teroris lintas batas (foreign terorist fighter) dan eks anggota ISIS ke Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Terima Laporan, Ada Anak-anak Eks Terduga Teroris dari Turki
Pemerintah sebelumnya memastikan tak akan memulangkan para WNI yang diduga teroris lintas batas dan eks ISIS.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan