Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sudah Terima 70 Spesimen dari Pasien Terduga Virus Corona

Kompas.com - 13/02/2020, 10:23 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan, Indonesia telah menerima 70 spesimen (bagian) virus corona (Covid-19) sejak 11 Februari 2020 dari pasien terduga tepapar virus tersebut.

Dari jumlah tersebut, 68 spesimen hasilnya negatif sedangkan 2 spesimen masih dalam tahap proses pemeriksaan.

Hal tersebut berdasarkan kunjungan Muhadjir ke Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi dr. Sri Oemijati di Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Operator Bandara Hingga Hotel Diimbau Beri Insentif ke Maskapai yang Terdampak Virus Corona

"Terkait suspek terduga pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia telah dilakukan pemeriksaan spesimen dari pasien-pasien tersebut per tanggal 11 Februari 2020 telah diterima 70 spesimen, 68 spesimen hasilnya negatif, dan 2 spesimen masih dalam proses," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers Kemenko PMK, Kamis (13/2/2020).

Muhadjir mengatakan, pemeriksaan di laboratorium tersebut berlangsung cepat, yakni hanya dalam waktu dua jam.

Pemeriksaan dilakukan dengan alat deteksi virus corona yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan ketersediaan primernya.

Baca juga: Sentimen Virus Corona Mereda, Rupiah Dibuka Menguat Tipis

"Dengan alat tersebut waktu pemeriksaan relatif singkat yakni hanya sekitar dua jam, dan mampu memperoleh hasil yang akurat mengenai keberadaan Covid-19," ujar dia.

Pilihan atas hasilnya pun hanya ada dua, kata dia, yakni ada dan tidak.

Muhadjir mengatakan, dengan jumlah PCR yang cukup memadai dan fasilitas laboratorium yang lengkap, pemerintan berani memastikan bahwa Indonesia siap dan mampu mengantisipasi Covid-19.

Baca juga: Efek Virus Corona, Indonesia Incar Wisman India dan Eropa

"Dengan jumlah PCR yang cukup memadai, dalam waktu sehari kita bisa meneliti lebih dari 1.000 sampel sehingga kepada masyarakat Indonesia dan tentu saja negara lain yang selama ini meragukan kemampuan Indonesia, saya bisa pastikan kita mampu. Indonesia bisa!" kata dia.

Indonesia sendiri hingga saat ini belum ada pasien suspect virus corona yang positif terpapar virus yang mewabah pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu.

Sebanyak 238 orang WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei dan diobservasi selama dua minggu di Natuna juga sejauh ini kondisinya dinyatakan sehat.

Diberitakan, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona terus bertambah.

Baca juga: Kabar Warga China Positif Corona Usai Kunjungi Bali, Ini Kata Kemenkes

Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) yang dikutip oleh South China Morning Post, hingga Kamis (13/2/2020), sebanyak 1.357 orang dilaporkan meninggal dunia.

Adapun angka kematian pada Rabu (12/2/2020) tercatat 242 orang. Angka ini menjadi angka kematian paling banyak dalam sehari.

Angka ini lebih tinggi lebih dari dua kali lipat angka kematian sehari sebelumnya.

Pada 11 Februari 2020, tercatat 97 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, angka kematian pada Senin (10/02/2020) disebut sebagai angka kematian tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com