JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menilai peristiwa Presiden Joko Widodo bersalaman dengan anggota parlemen Australia sekaligus pendukung gerakan Papua Merdeka Adam Brant, hanyalah kebetulan.
Moeldoko yang turut mendampingi Presiden Jokowi ke Australia mengatakan, Presiden banyak menyalami orang selama berada di sana.
Presiden Jokowi pun tidak mengenali identitas setiap orang yang ia salami.
"Ya Pak Jokowi kan orang baik. Semua juga disalami. Kan enggak bisa dikenali satu per satu. Saya kira itu yang senatornya," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Baca juga: Ini Kata Istana soal Jokowi Salaman dengan Pendukung Pembebasan Papua di Australia
Moeldoko menduga kejadian itu berlangsung saat Presiden Jokowi berpidato di parlemen Australia.
Usai berpidato, Kepala Negara memang menyalami hampir seluruh anggota parlemen Australia, baik yang berasal dari partai pendukung pemerintah maupun partai politik oposisi.
"Seperti biasalah, disalami satu per satu. Di situlah enggak ngerti siapa satu per satu kan enggak ngerti. Namanya juga warga negara Australia. Mungkin terselip satu itu sehingga itu yang ketangkap kamera atau gimana ya. Itu lah kira-kira," lanjut Moeldoko.
Diberitakan, Presiden Jokowi disebut bersalaman dengan tokoh pendukung pembebasan Papua sekaligus anggota parlemen Australia Adam Brant, saat ia melawat ke negeri kangguru pada 8-10 Februari.
Wartawan Sydney Morning Herald James Massola mengunggah foto Presiden Jokowi yang tampak bersalaman dengan Brant.
Brant terlihat mengenakan pin bintang kejora, lambang bendera Organisasi Papua Merdeka, di kerah jasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan