Pada prinsipnya, kata Terawan, Kemenkes sangat transparan sehingga mempersilakan apabila peneliti Harvard itu ingin memeriksa laboratorium dan proses pemeriksaannya.
Langkah ini akan dilakukan agar tidak ada lagi yang menyangsikan hasil deteksi yang telah dilakukan terhadap dugaan virus corona di Indonesia.
"Negara lain yang sudah terakreditasi sudah mengakui, WHO juga sudah mengakui, alat juga dari sana," kata Terawan.
"Kalau ada orang lain mau melakukan survei dan dugaan ya, silakan saja, tapi jangan mendiskreditkan suatu negara," ucap mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto ini.
Baca juga: Kemenkes Periksa 59 Sampel, Semuanya Negatif Virus Corona
Terawan mengatakan, belum adanya virus corona yang terdeteksi di Indonesia juga seharusnya tidak perlu dipertanyakan.
Apalagi, kata dia, pemerintah telah waspada melakukan pencegahan dan deteksi terhadap orang-orang yang diduga terpapar virus corona.
"Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," kata Terawan.
"Kalau tidak (ada temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," lanjut dia.
Baca juga: Menkes: Belum Ada Virus Corona Terdeteksi Harusnya Bersyukur, Bukan Dipertanyakan
Oleh karena itu, Terawan pun berharap tidak ada yang menyangsikan persoalan tersebut.