JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR sekaligus politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, ia tidak menyalahgunakan wewenang saat melakukan penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) di Padang, Sumatera Barat.
Menurut Andre, hal yang ia lakukan hanya melaksanakan aspirasi masyarakat Padang.
"Jadi saya tidak menyalahgunakan kewenangan saya, tetapi sebagai anggota DPR RI, Dapil Sumatra Barat I yang mewakili 11 kota dan kabupaten," kata Andre di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca juga: Panggil Andre Rosiade, Gerindra Minta Klarifikasi soal Penggerebekan PSK
Ia mengaku hanya menerima aspirasi masyarakat terkait PSK, lalu melaporkannya ke aparat kepolisian.
Dengan demikian, menurut dia, tidak benar jika ada yang menyebut Andre melakukan penangkapan pada PSK.
"Bukan Andre Rosiade yang menangkap, seperti penggiringan opini yang dilakukan dibilang Andre Rosiade yang menangkap. Dibilang Andre rosiade yang di dalam kamar. Andre rosiade yang memakai perempuan kan itu," ujar dia.
Anggota DPR Andre Rosiade ramai diperbincangkan setelah aksinya terlibat dalam penggerebekan PSK di Padang, Sumatera Barat, pada 26 Januari 2020 jadi sorotan.
Kabar yang beredar, penggerebekan PSK itu merupakan skenario yang sengaja disusun Andre Rosiade.
Baca juga: Diperiksa Mahkamah Partai, Andre Rosiade Beberkan Kronologi Penggerebekan PSK
Andre mengunggah aksi penggerebekan itu di akun Instagram miliknya pada 27 Januari 2020.
Hari ini, Andre memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra. Kepada MK Gerindra, ia membeberkan kronologi penggerebekan PSK itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.