JAKARTA, KOMPAS.com - "Mas Gibran, Mas Gibran. Hadap sini, Mas. Mas Gibran, sini, Mas!" teriak para awak media menyambut kedatangan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka di Kantot DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).
Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 12.55 WIB. Lalu lintas di depan Kantor DPP PDI-P, di Jalan Diponegoro mendadak macet.
Para pewarta yang berusaha mengabadikan momen Gibran turun dari Toyota Innova yang mengantarnya ke markas partai berlambang banteng itu memenuhi jalanan yang saat itu ramai dilalui kendaraan.
Baca juga: Cerita Gibran Pinjam Motor Jokowi untuk Konvoi Sebelum Fit and Proper Test
Suara klakson motor dan mobil berbaur menjadi satu dengan teriakan para awak media yang berusaha memanggil-manggil Gibran.
Gibran yang sadar sedang menjadi pusat perhatian berusaha keras untuk tersenyum.
Ia hanya melambai-lambaikan tangannya kepada para pewarta sesaat sebelum masuk pintu gerbang kantor partai pengusung utama ayahnya di Pilpres 2019.
"Nanti ya, nanti ya," ucap Gibran lantas masuk ke dalam Kantor DPP PDI-P.
Fit and proper test Pilkada Solo yang spesial
Sejak Gibran menyatakan keinginanannya maju sebagai calon Wali Kota Solo, Pilkada di kota yang membawa ayahnya ke panggung politik nasional itu, otomatis menyedot perhatian publik.
Pasalnya, putra sulung Jokowi yang sehari-hari dikenal malang melintang di dunia perkulineran dengan produk Markobar dan katering Chilli Pari itu sempat menyatakan dirinya tak memiliki hasrat terjun di dunia politik.
Baca juga: Maju Pilkada Solo, Gibran Mengaku Siapkan Dana dari Kantungnya Sendiri
Seolah sadar dengan kemahsyuran bakaln calon kepala daerah yang akan mendaftar, DPP PDI-P pun menurunkan langsung para petingginya untuk menjadi panelis dalam fit and proper test yang diikuti Gibran, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, dan Ketua DPRD Solo Teguh Prakosa.
Bahkan, putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani, yang menjabat Ketua DPP PDI-P bidang Politik dan Keamanan dan Ketua DPR, turut menjadi panelis dalam fit and proper test.
Meski demikian, Ketua DPP PDI-P bidang Pemenangan Politik Bambang Wuryanto berdalih tak ada keistimewaan dalam fit and proper test Pilkada Solo.
Baca juga: Gibran Enggan Tanggapi Kabar Dirinya Diistimewakan dalam Pilkada Solo
Ia mengakui Puan tak selalu menjadi panelis di fit and propers test penjaringan calon kepala daerah yang bakal diusung PDI-P.
Ia beralasan, keikutsertaan Puan sebagai panelis kali ini lantaran putri Megawati itu maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V yang juga meliputi Kota Solo.
"Itu Dapilnya Mbak Puan. Solo itu Dapilnya Mbak Puan. DPR RI semua dilibatkan dari Dapil Solo. Sebagai penentuan akhir maka DPR dari wilayah tersebut akan dilibatkan. Didengar pendapatnya. Supaya nanti di dalam pertemuan pilkadanya dia ikut bantu," ujar Bambang di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Ia menambahkan, nantinya para anggota DPR dari Dapil Solo akan membantu mengampanyekan calon wali kota solo yang ditunjuk PDI-P.
Baca juga: Pesan Rudy ke Gibran Sebelum Fit And Proper Test: Ikuti Semua Aturan PDI-P
Ia memastikan kehadiran Puan di fit and proper test Pilkada Solo bukan keistimewaan lantaran Gibran anak presiden.
"Supaya nanti di dalam pertemuan pilkadanya dia ikut bantu. Kalau enggak didengar pendapatnya berarti aku enggak diwongke (diorangkan). Kalau enggak diwongke aku enggak mau bantu. Nah khusus Solo, Mbak Puan dari Dapil wilayah itu. Jadi equal treatment aja," lanjut dia.
Sebelum Gibran mengikuti fit and proper test, Jokowi pun sempat bertemu dengan Wali Kota sekaligus Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo. Keduanya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Jika Tak Dapat Rekomendasi untuk Pilkada Solo, Gibran Mengaku Akan Setia di PDI-P
Puan pun membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun ia menyangkal pertemuan antara ayahanda Gibran itu dengan FX Rudy membahas nasib rekomendasi Gibran di Pilkada Solo.
Maklum saja, sebelumnya, saat Gibran mendeklarasikan keinginannya menjadi calon Wali Kota Solo sempat menimbulkan penolakan dari pengurs PDI-P di Solo.
PDI-P Solo telah menerima usulan nama dari pengurus anak ranting, ranting dan PAC. Nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa muncul dalam proses penjaringan itu.
Keduanya ditunjuk oleh PDI-P Solo dalam ajang Pilkada Solo 2020.
"Sudah tidak ada kesempatan (bagi Gibran). Kita tidak buka pendaftaran, kita penugasan dan itu aspirasi anak ranting sampai PAC, kok,” ungkap FX Rudy saat itu.
Baca juga: Alasan Relawan Jokowi Dukung Gibran dalam Pilkada Solo
Meski mendapat sambutan yang hangat saat fit and proper test, Puan mengatakan nasib Gibran nantinya akan ditentukan Megawati.
Sebab, di PDI-P, pemberian rekomendasi pencalonan kepala daerah ditentukan oleh DPP PDI-P melalui sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Mekanisme penjaringan di PDI-P itu kan berjenjang, jadi setelah DPC, DPD kemudian DPP dan hasilnya yang akan memutuskan adalah masukkan yang tadi secara berjenjang disampaikan kepada ketua umum dan kemudian akan diputuskan oleh ketua umum melalui partai," kata Puan.
Gibran optimistis dan sudah siapkan dana politik
Menanggapi proses fit and proper test yang diikutinya selama kurang lebih dua jam, Gibran mengaku optimistis.
"Ya optimis. Ya lumayan banyak tadi (pertanyaannya). Ya visi misi ke depan. Solo mau dibawa ke mana, masalah radikalisme, komitmen ke Partai," lanjut dia.
Baca juga: DPC Gerindra Surakarta Siap Usung Gibran jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P di Pilkada Solo
Ia pun mengaku telah menyiapkan dana dari kantung sendiri untuk maju di Pilkada Solo.
"Dari tempat (kantung) saya sendiri," ujar Gibran.
Ia menambahkan, sebelum memutuskan maju di Plkada Solo, ia telah menyiapkan pendanaan untuk berkontestasi.
"Ya udahlah sebelum maju, pasti sudah saya pikirkan," lanjut dia.
Meski demikian, ia enggan menanggapi kabar dirinya diiistimewakan dalam pencalonan Pilkada Solo lantaran ia anak Presiden.
"Ya enggak perlu ditanggapilah yang seperti itu," ujar Gibran.
Baca juga: Prabowo Restui Gerindra Surakarta Dukung Gibran di Pilkada Solo 2020
Tetap setia dengan PDI-P
Ia memastikan dirinya tetap akan setia menjadi kader PDI-P jika nantinya tak mendapat rekomendasi untuk maju sebagai calon wali kota di Pilkada Solo.
"Saya tetap setia dengan PDI-P. Jika tidak mendapat rekomendasi sekalipun, saya tetap akan berkomitmen untuk membesarkan partai," ujar Gibran.
Ia berjanji bakal berkarya membesarkan PDI-P dengan bergotong royong melibatkan elemen kultural dan struktural di partai berlambang banteng itu.
"Saya tetap akan berkomitmen untuk membesarkan partai dengan cara gotong royong. Melibatkan semua elemen baik kultur maupun struktur. Itu komitmen saya," lanjut Gibran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.