Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wamenhan Apresiasi Kerja Sama Pindad dengan Perusahaan Alutsista Ukraina

Kompas.com - 10/02/2020, 16:40 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono mengapresiasi langkah PT Pindad (Persero) setelah menjalin kerja sama dengan industri pertahanan dari Ukraina.

Menurutnya, kerja sama ini merupakan upaya untuk memperkuat kemampuan Pindad dalam memproduksi dan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Hal itu dia katakan usai menyaksikan penandatangan kerja sama yang dilakukan Direktur Utama Pindad Abraham Mose dengan Director of Department of SPETS di Kiev, Jumat (7/2/2020).

“Realisasi dari kerja sama ini diharapkan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) kita dapat dilengkapi dengan Fire Control Radar dan Surveillance Radar berkemampuan jarak deteksi hingga 150 kilometer (km),” ujarnya.

Baca juga: Anggaran Tahun 2020, Kemenhan Fokus Modernisasi Alutsista

Nantinya, lanjut Sakti, pengawakan senjata artileri yang normalnya membutuhkan personil hingga delapan prajurit menjadi hanya membutuhkan satu orang operator saja.

“Pasalnya, sistem sudah komputerisasi sangat otomatis melalui sistem yang disebut Air Defence System,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan, kerja sama dengan State Foreign Trade Enterprise (SFETS) dalam bidang perbaikan sistem senjata pertahanan udara AAG bernama S-60 kaliber 57 milimeter (mm).

Dia mengungkapkan, sistem senjata buatan Uni Soviet tahun 1950-an ini masih banyak digunakan oleh berbagai negara, termasuk salah satunya Indonesia.

Baca juga: Kemenhan Minta Pengusaha Industri Pertahanan Bentuk Konsorsium

Hingga saat ini, kurang lebih ada 236 unit S-60 yang terdiri dari 188 manual unit dan 48 retrofit yang digunakan TNI satuan Arhanud.

“Kerja sama ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan PT Pindad sebagai produsen untuk melakukan perbaikan dan modernisasi sistem senjata tersebut,” harapnya.

Abraham menerangkan, hal itu dilakukan agar AZP S-60 dapat terus digunakan secara maksimal untuk proteksi wilayah udara Indonesia oleh Arhanud.

Selain bidang Air Defense, lanjutnya, Pindad juga melanjutkan dan me-review dari rencana kerja sama BTR-4.

Rencana tersebut sebelumnya pernah diinisiasi Pindad tahun 2014 lalu melalui perjanjian joint-production di Indonesia.

Baca juga: Presiden Harap Kapal Selam Alugoro Jadi Awal Kemandirian Alutsista Nasional

“Rencana akan ada Joint Production BTR 4, di sini terkait penyediaan Tank Amfibi buat Marinir/ TNI AL. Pindad memperoleh benefit terkait pembuatan Ranpur Amfibi,” katanya.

Perlu diketahui, SFTE Spetstechnoexport merupakan perusahaan yang sepenuhnya berada di bawah kendali atau dikerjakan oleh negara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com