Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Tingkatkan Status Wabah Corona ke Oranye, Sama Saat SARS Melanda

Kompas.com - 07/02/2020, 21:23 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan (MoH) menetapkan status disease outbreak response system condition (DORSCON) oranye terkait risiko corona virus per Jumat (7/2/2020).

Status oranye mengindikasikan penyebaran wabah sangat serius yang berdampak luas terhadap kesehatan publik.

 

Ini menyusul peningkatan jumlah kasus positif virus corona jenis baru (2019-nCoV) di negara tersebut.

Hingga kini, ada 33 kasus positif virus corona yang telah dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Singapura setelah MoH mengumumkan tiga kasus positif baru pada hari ini.

“Dengan semakin bertambahnya jumlah positif coronavirus di Singapura dan semakin meningkatnya transmisi antar manusia (human-to-human) yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke RRT atau tidak berkaitan dengan kasus positif coronavirus sebelumnya, maka Pemerintah Singapura melalui MoH telah meningkatkan penilaian risiko coronavirus dari DORSCON kuning ke DORSCON oranye,” demikian bunyi keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, seperti dilansir Kompas.com dari laman resmi mereka.

Baca juga: Kemenkes Pastikan WN Kanada yang Diduga Corona Tak Terjangkit di Indonesia

Status DORSCON oranye pernah diterapkan Singapura pada 2003, atau ketika wabah SARS melanda negara tersebut.

Pemerintah Singapura diketahui membagi status DORSCON ke dalam empat warna yakni, hijau, kuning, oranye, dan merah. Hijau berarti hanya ada masalah kecil.

Kuning berarti status Singapura sekarang, merujuk pada infeksi ringan. Secara umum kehidupan dapat berjalan seperti biasa.

Bisa juga infeksi parah yang tidak menyebar di Singapura, tapi masyarakat perlu berhati-hati.

Oranye berarti penyakit ini parah dengan penularan, tetapi umumnya terbatas. Memiliki dampak kesehatan masyarakat yang sedang hingga tinggi.

Merah artinya pandemi tersebut sudah tidak terkendali.

Dalam status oranye saat ini, KBRI Singapura menambahkan, berarti kondisi penyakit tersebut dianggap sangat mudah menular namun dengan tingkat penularan yang dianggap masih dapat diatasi dengan baik oleh pemerintah.

Seiring dengan peningkatan status ini, pemerintah menyarankan tidak adanya kegiatan skala besar.

“Jika tetap dilaksanakan, maka penyelenggara perlu menerapkan langkah pencegahan penularan virus seperti adanya pengukuran suhu tubuh,” tulis KBRI Singapura melalui akun Twitter resminya.

Baca juga: Singapura Naikkan Status Wabah Virus Corona ke Oranye, Apa Artinya?

Selanjutnya, di seluruh tempat dianjurkan mengadakan pengecekan suhu tubuh setidaknya dua kali sehari dan memerhatikan apabila terdapat gejalan gangguan pernapasan.

Selain itu, seluruh kegiatan antar sekolah dan kegiatan eksternal sekolah ditiadakan sampai menjelang libur sekolah akhir Maret mendatang.

“Bagi individu yang merasa tidak fit diharapkan tetap tinggal di rumah dan memakai masker setiap bepergian ke luar rumah,” demikian imbauan itu.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com