KOMPAS.com – Dompet Dhuafa berhasil menghimpun dana infak, sedekah, zakat, dan wakaf sebesar Rp 378,58 miliar selama 2019.
“Untuk penyalurannya mencapai Rp 353,07 miliar. Tingkat penyaluran pada 2019 sebesar 93,26 persen,” kata Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Imam Rulyawan dalam keterangan tertulis.
Pernyataannya itu ia sampaikan pada acara Public Expose di Tjikini Lima Menteng, Rabu (5/2/2020).
Ia melanjutkan, Allocation to Recollection Zakat Core Principle menilai kinerja dan capaian Dompet Dhuafa sangat efektif.
Baca juga: Di Jayapura, Dompet Dhuafa Kenalkan Materi Gizi Seimbang
Menurut Imam, capaian tersebut disebabkan laju teknologi yang makin canggih. Tren sistem pembayaran donasi secara elektronik makin besar pada 2019.
“Rata-rata pertumbuhan donatur dalam tiga tahun terakhir tercatat sebesar 54,25 persen,” ujar dia.
Kanal donasi yang diminati donatur adalah banking channel sebesar 48,2 persen, kemudian 16,8 persen dari e-commerce, 21,4 persen dari digital payment, dan stand counter sebesar 13,6 persen.
“Total penerima manfaat sejak Dompet Dhuafa berdiri pada 1993 hingga 2019 mencapai 21,7 juta jiwa,” kata Imam.
Sementara itu, Public Expose sendiri menjadi upaya Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk berperan bersama lembaga kemanusiaan mendukung program Sustainable Development Goals atau SDGs.
Dalam acara tersebut, Dompet Dhuafa juga menjabarkan berbagai capaiannya di berbagai bidang pada 2019, yakni:
1. Bidang kesehatan
Di biang kesehatan, penerima manfaat program Layanan Kesehatan Cuma-cuma tahun 2019 adalah 326.206 jiwa, sedangkan dari Dompet Dhuafa Hospital Network 2019 sebanyak 9.002 jiwa.
Jaringan rumah sakit Dompet Dhuafa juga menerima donasi wakaf dari Yayasan Muda Giat Perduli Indonesia (YMGPI) di tahun yang sama.
Wakaf tersebut berupa 100 unit alat kesehatan Mammogram (alat pendeteksi dini kanker payudara).
2. Bidang pendidikan