JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada akhir 2024. Hal itu disampaikan Presiden di sela peninjauan renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
"Jadi target kita sekarang kira-kira (sekarang) 28 persen, akan kita tekan masuk ke angka 14 (persen). Targetnya 14 (persen)," ujar Jokowi.
Baca juga: Stunting di 160 Kabupaten Dikategorikan Merah, Wapres Minta Penanganan per Regional
Jokowi mengatakan, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dicanangkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), stunting ditargetkan menurun hingga 20 persen.
Namun, Ia meyakini pemerintah bisa menurunkan angka stunting hingga 14 persen.
Jokowi mengatakan saat ini sudah ada strategi dan pemetaan yang jelas untuk menurunkan angka stunting.
"Stunting pemetaannya sudah kelihatan mana yang merah, mana yang kuning, mana yang hijau. Sekarang sudah mulai fokus ke sana, nanti dilihat. Petanya sudah jelas kok yang merah yang mana, konsentrasi situ saja. Tempat-tempat yang warnanya merah kita masuk," lanjut Presiden.
Baca juga: 160 Daerah Masuk Kategori Merah Stunting, Mendagri Usul Bentuk Tim Terpadu
Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebutkan, penanganan stunting akan dilakukan per regional. Pasalnya, saat ini terdapat 160 kabupaten yang masuk dalam kategori merah stunting.
Nantinya, kata dia, pihaknya akan menugaskan siapa saja ing sector penanganan per regional tersebut. Termasuk langkah apa yang akan ditempuh serta bagaimana cara dan seberapa banyak target penyelesaiannya.
Baca juga: Cegah Stunting, Mensos: Kebijakan PKH 2020 Diarahkan untuk Pemenuhan Nutrisi
Apalagi saat ini angka stunting di daerah-daerah yang masuk kategori merah tersebut di atas angka nasional yang hanya 27 persen.
"Ada yang 40 persen, 39 persen, 35 persen. Di daerah-daerah masih seperti itu, di atas nasional. Nasional kan 27 sehingga kita lakukan langkah-langkah koordinasi dan kerja yang terarah secara regional," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.