JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono memastikan, lokasi observasi di Natuna terjaga kebersihannya.
Ia menyebut, meja dan peralatan makan di lokasi observasi bahkan dibersihkan dengan disinfektan sebanyak tiga kali sehari.
"Untuk tempat makan, mejanya, dilap dengan disinfektan sehari tiga kali. Setelah makan tentunya," kata Anung melalui video telekonferensi yang dipantau dari kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Kemenkes Pastikan 238 Orang yang Diobservasi di Natuna Terfasilitasi dengan Baik
Tak hanya meja dan alat makan, desinfeksi juga dilakukan ke tempat tidur warga yang dikarantina. Kegiatan ini dilakukan sehari dua kali, yaitu pagi dan sore.
Anung mengatakan, hingga saat ini, secara umum warga yang diobservasi di Natuna dalam keadaan sehat.
Ada beberapa orang yang mengeluhkan gangguan kesehatan ringan, tetapi keluhan itu tak ada hubungannya dengan gejala virus corona.
"Saya mendapat laporan yang ada di pos kesehatan yang ada di dalam, ada beberpa orang yang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sana, tapi gejala atau keluhan yang disampaikan tidak ada hubungannya dengan novel corona virus," katanya.
Anung mengungkap, beberapa keluhan yang muncul di antaranya, gatal-gatal, perut begah, hingga kepala pening. Seluruh keluhan itu dinilai masih berada dalam batas yang wajar.
Menurut Anung, orang-orang yang kini tengah diobservasi memang sengaja untuk memanfaatkan sarana kesehatan yang disediakan di lokasi observasi.
"Jadi bukan karena keluhan yang berlebihan mengenai hal itu (gejala corona)," katanya.
Baca juga: Hanggar Observasi WNI dari Wuhan di Belakang Rumah, Warga Gunakan Masker dan Rutin Cuci Tangan
Diberitakan sebelumnya, 238 orang yang baru dipulangkan dari Kota Wuhan, China, menjalani karantina dan observasi kesehatan di Natuna selama 14 hari.
Menurut Kementerian Luar Negeri, 238 orang itu ditempatkan di 10 tenda dan 7 kamar terpisah.
Pengelompokan ini berdasarkan jenis kelamin dan status keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.