Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Apresiasi Kemenkes dan TNI soal Penanganan WNI dari China

Kompas.com - 05/02/2020, 16:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono.

Keduanya dinilai profesional serta tanggap dalam menangani warga negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi dari Provinsi Hubei, China ke Natuna akibat wabah virus corona.

"Bangga akan prestasi yang dilakukan oleh anak-anak kita di bawah kendali TNI dan Kemenkes sangat tanggap, profesional dan diakui dunia," kata Prabowo sebagaimana dikutip Kompas.com.

Baca juga: Kemenkes Sebut Kondisi Warga yang Diobservasi di Natuna Sehat

Indonesia, lanjut Prabowo, harus bersyukur karena Menkes dan TNI terus mensosialisasikan informasi terkait wabah virus corona ke masyarakat Indonesia sehingga tidak terjadi kepanikan berlebihan.

"Alhamdulillah Indonesia termasuk yang tidak panik. Saya ke sini dalam rangka memberikan keyakinan kita tidak boleh panik," kata Prabowo Subianto.

Khusus soal Menkes Terawan, Prabowo mengatakan bahwa Terawan adalah perwira tinggi TNI. Sebagai dokter militer, Terawan pernah memimpin badan dunia yang menangani masalah global health security situation.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengajak rakyat Indonesia tetap tenang dan mempercayakan penanganan penyebaran wabah virus corona di dalam negeri kepada pemerintah.

"Kalau kita kerja sama, rakyat bersama pemerintah, bersama TNI, kita akan tempuh semua dengan baik," kata dia.

Baca juga: Bukan dari Eropa, WNA yang Diobservasi di Natuna Ternyata Berasal dari AS

Dalam kunjungan itu, Prabowo juga memberikan bantuan obat untuk WNI yang diobservasi dan petugas di ring satu untuk menjalankan tugas.

Obat-obat itu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Diberitakan, para WNI yang dipulangkan dari Wuhan akan diisolasi di wilayah Kabupaten Natuna.

Rencananya mereka akan ditempatkan di hanggar milik Lanud Raden Sadjad selama dua pekan.

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dalam keterangan tertulis mengatakan, hanggar yang digunakan untuk observasi WNI dari Wuhan cukup luas sehingga mereka bisa melakukan aktivitas dengan nyaman.

Selain itu, lokasi hanggar terbilang jauh dari bandara sipil sehingga tak bersinggungan langsung dengan masyarakat.

Baca juga: Kunjungi WNI yang Diobservasi di Natuna, Prabowo Bantu Obat-obatan

"Bahkan lokasinya juga terbilang jauh dengan bandara sipil, jadi tidak ada yang perlu dicemaskan. Yang terpenting para WNI tersebut bisa berolahraga dengan suasana alam yang masih alami," jelas Doni, Sabtu (1/2/2020).

Doni juga menegaskan bahwa para WNI yang dipulang dari Wuhan dalam keadaan sehat karena WHO telah menetapkan sejumlah aturan bahwa yang positif mengidap virus Corona, dilarang keluar dari dari Wuhan.

Selain itu, saat tiba di Bandara Hang Nadim Batam, WNI akan diperiksa dan jika ditemukan WNI yang suhu tuhunya di atas rata-rata maka akan langsung mendapatkan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com