Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Poin Kerja Sama dalam Pertemuan Singkat Wapres Ma'ruf dan Presiden Halimah Yacob

Kompas.com - 05/02/2020, 09:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Presiden Singapura Halimah Yacob, Selasa (4/2/2020).

Dari pertemuan singkat yang hanya berlangsung sekitar 30 menit itu, setidaknya terdapat tiga poin yang dibahas bersama oleh Ma'ruf dan Halimah.

Sebelum bertemu Ma'ruf, Presiden Halimah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlebih dulu di Istana Kepresidenan pada pagi harinya.

Ma'ruf mengatakan, pertemuan bilateral dirinya dengan Halimah tersebut hanya meneruskan dari apa yang telah dibahas Jokowi sebelumnya.

Pendidikan vokasi ke pesantren

Salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah kerja sama dalam hal pendidikan vokasi ke pesantren.

"Mereka (Singapura) sudah lama mengembangkan pendidikan dan juga vokasinya. Karena itu kami ingin melakukan kerja sama, terutama dengan daerah-daerah," ujar Ma'ruf seusai pertemuan di Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

"Termasuk pesantren perlu adanya pendidikan vokasi," lanjut dia.

Baca juga: Giliran Wapres Maruf Amin Bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob

 

Kendati demikian, Wapres Ma'ruf Amin menyebutkan belum ada pembahasan lebih konkret apa yang akan kedua negara lakukan terkait pendidikan vokasi ke pesantren-pesantren itu.

Ma'ruf mengatakan, pihaknya menawarkan hal tersebut mengingat Singapura juga sudah lama mengembangkan pendidikan vokasi.

"Belum (ada pembahasan konkret). Tadi kami menawarkan dan beliau sangat sepakat pentingnya pendidikan vokasi itu. Beliau merasa Singapura sudah lama mengembangkan itu," kata dia.

Teruskan kerja sama Antaragama

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Singapura juga sepakat untuk meneruskan kerja sama antaragama dalam rangka menangkal radikalisme dan terorisme.

"Kami ingin meneruskan interfaith dialog tentang paham-paham keagamaan, karena Singapura dan Indonesia sama-sama negara yang majemuk, banyak suku, agama," ujar Ma'ruf.

"Kami ingin terus mengembangkan dalam menangkal radikalisme dan terorisme. Ini juga jadi tantangan global," kata dia.

Baca juga: Wapres Maruf Bertemu Presiden Halimah, Ini yang Dibicarakan...

 

Adapun kerja sama antaragama yang dimaksud, kata Ma'ruf, kedua negara ingin menggelar dialog antarpemuka agama di dunia ini.

Tujuannya adalah untuk membangun kerukunan antar agama, supaya agama tidak menjadi sumber konflik.

"Tapi bukan hanya rukun. Karena untuk merukunkan konflik melalui politik dan pendekatan militer itu belum menyelesaikan konflik yang ada," kata dia.

Ia mengharapkan, dengan dialog itu agama bisa menjadi perekat untuk menyelesaikan konflik-konflik tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya pun ingin mengembangkan soal teologi kerukunan dan narasi kerukunan untuk menjaga kerukunan tersebut.

Tanggulangi virus corona bersama

Dalam bidang kesehatan, Indonesia dan Singapura sepakat bersama-sama menanggulangi virus corona yang sedang mewabah.

Hal tersebut juga menjadi salah satu pembahasan yang dilakukan oleh Wapres Ma'ruf Amin dengan Presiden Singapura Halimah Yacob.

Ma'ruf mengatakan, kedua negara ingin mempererat kerja sama lebih besar di bidang kesehatan. Apalagi saat ini dunia sedang sibuk menghadapi virus corona.

"Itu sudah jadi ancaman global, juga dihadapi Singapura, karena itu Singapura juga sepakat, kita bersama-sama bagaimana menanggulangi virus corona supaya tidak jadi ancaman global," kata Ma'ruf.

Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Tanggulangi Virus Corona Bersama

 

Selain itu, pihaknya juga ingin mengantisipasi kemungkinan adanya virus-virus lain demi menjaga kesehatan masyarakat kedua negara.

Adapun bentuk kerja sama terkait hal tersebut akan ditindaklanjuti kemudian secara lebih detail.

"Pasti tenaga (medis), hasil-hasil observasi yang dilakukan Singapura dan kita. Sekarang kan belum ada vaksin yang bisa menangkal virus itu. Mungkin kerja sama untuk kita bisa mencari, menemukan vaksin penangkalnya," kata dia.

Terkait virus corona sendiri, di Singapura diketahui sudah terdapat 21 orang yang terinfeksi virus 2019-nCoV. Satu orang di antaranya diketahui seorang WNI yang merupakan pekerja rumah tangga.

Sementara di Indonesia, saat ini sedang dilakukan observasi terhadap 237 WNI dan 1 WNA yang baru saja dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, lokasi tempat virus corona mewabah pertama kalinya.

Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin didampingi oleh Duta Besar LBBP RI untuk Singapura Ngurah Swajaya, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.

Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon juga hadir dalam pertemuan itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com