JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjamin pemerintah akan menangani proses isolasi 237 WNI dan 1 WNA yang dengan cermat.
"Pemerintah akan menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sedang berlangsung dan komunikasi akan terus dilakukan dengan masyarakat Natuna," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Baca juga: Ada Penolakan Warga Natuna soal Karantina, Mahfud MD Akui Terlambat Komunikasi
Mahfud mengatakan, WNI yang menjalani karantina sepulang dari Wuhan dalam kondisi sehat.
Hanya saja, untuk menjalankan standar internasional dalam menangkal virus corona, pemerintah pun memutuskan mengkarantina 237 WNI di Natuna.
"Cuma untuk melaksanakan standar internasional maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, di mana dikarantina dulu, diperiksa setiap hari sampai sekian hari dengan catatan Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto) berada di paling depan di bidang ini," ungkap Mahfud.
Baca juga: Bupati Natuna: Lokasi Karantina dengan Permukiman Warga Berjarak Sekitar 2 Kilometer
Selain itu, Mahfud meminta tokoh masyarakat mengecek informasi berkaitan dengan penanganan WNI melalui posko-posko yang dibangun pemerintah.
Pendirian posko tersebut salah satunya adalah untuk menangkal informasi hoaks terkait keberadaan WNI yang tengah diisolasi di Natuna.
"Kita punya posko-posko dan sebagainya untuk tidak percaya pada berita hoaks yang biasanya memprovokasi, mengadu domba, dan mendramatisir masalah, sebenarnya tidak ada apa-apa," kata Mahfud.
Baca juga: Mendagri Perintahkan Bupati Natuna Cabut Surat Edaran Libur Sekolah
Mahfud juga berharap aktivitas kegiatan belajar-mengajar di Natuna segera kembali diselenggarakan seperti biasanya.
Permintaan itu disampaikan setelah sebelumnya Pemda Natuna meliburkan aktivitas sekolah. Mulai dari sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah atas di sekitaran Pulau Bunguran.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan