Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Semua Instansi Siapkan Skenario Atasi Virus Berbahaya

Kompas.com - 04/02/2020, 10:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta semua instansi terkait menyiapkan skenario untuk mengatasi penyebaran virus berbahaya di Indonesia. Permintaan ini berkaca pada penyebaran virus corona di China, terutama Kota Wuhan.

Presiden mengatakan, bencana bukan hanya disebabkan oleh alam, melainkan juga oleh hal lain seperti virus corona di China.

"Contohnya kita bisa lihat virus corona. Ini bencana non-alam. Hati-hati dengan ini," ujar Jokowi, saat membuka Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Selasa (4/2/2020).

"Kita harus punya skenario kalau itu terjadi. Tapi, semoga tidak terjadi di negara kita," kata Jokowi.

Baca juga: Ada Penolakan Warga Natuna soal Karantina, Mahfud MD Akui Terlambat Komunikasi

Ia mengatakan, Indonesia harus memiliki skenario tersebut secara detail dan bertahap.

Menurut Jokowi, negara tak boleh gagap menghadapi penyebaran virus berbahaya seperti virus corona dan sejenisnya.

Ia pun mengungkapkan, pemerintah telah mengambil keputusan ekstracepat untuk mengevakuasi 237 WNI dari Wuhan, China, ke Indonesia.

Meskipun semua terjadi secara cepat, Jokowi bersyukur pemerintah telah mengambil langkah tepat untuk mengatasi krisis tersebut.

Baca juga: Pasca-Evakuasi WNI dari Wuhan, Lokasi Karantina hingga Hoaks Virus Corona

Ia pun meengapresiasi seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BNPB, TNI, dan Polri yang telah membantu proses evakuasi 237 WNI dari Wuhan hingga selamat sampai di lokasi karantina di Natuna.

"Posisi yang sangat cepat, reaksi dari Kemenlu bersama Kemenkes, BNPB, didukung penuh Panglima TNI, Kapolri," ucap Kepala Negara.

"Dalam evakuasi WNI kita di Wuhan dibawa ke Tanah Air dalam kecepatan yang cepat, diputus cepat, dilaksanakan cepat. Hal ini yang saya apresiasi kecepatan seperti itu," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com