Nama Mahfud ada di kicauan netizen sebanyak 361.348 kali yang kemudian direspons hingga 1.701.051 aktivitas karena banyak diantaranya kontroversial.
Posisi Mahfud sebagai tokoh netral saat masa pilpres menjadi faktor utama besarnya jumlah netizen yang memberi perhatian kepadanya.
Sebanyak 40,55 persen akun mengapresiasi langkah Mahfud MD. Namun, 36,13 persen akun sering kali menyindir Mahfud.
Sindiran yang dominan muncul menyinggung Mahfud sebagai tokoh yang dianggap berubah dari sebelumnya adalah tokoh yang beberapa kali mengkritik pemerintah.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tercatat berada di posisi keempat menteri yang paling banyak dibicarakan netizen di Twitter.
Mantan Kapolri itu di-tweet sebanyak 148.516 kali. Tito menjadi tokoh yang kontroversial dan beberapa kali masuk dalam isu-isu besar terutama berkaitan dengan Anies Baswedan, Novel Baswedan, dan Papua, sehingga meningkatkan jumlah perhatian netizen kepadanya.
Sebanyak 52,15 persen warganet, menurut Rustika, terlihat aktif mendukung kebijakan Tito. Namun, ada 23,32 persen netizen terlihat menyindir Tito.
Sindiran yang muncul secara dominan adalah terkait kasus Novel Baswedan yang belum selesai di masanya sebagai kapolri dan terkait Anies Baswedan.
Menteri kelima yang paling banyak dibicarakan netizen adalah Menteri Agama Fachrul Razi.
Nama Fachrul diperbincangkan warganet terkait isu agama yang masih menjadi hal yang sensitif pasca-pelantikan Jokowi-Ma’ruf.
Isu yang mendapat respons besar dari netizen antara lain terkait izin perpanjangan izin FPI, pemulangan Habib Rizieq Sbihab, dan penanggulangan radikalisme dan terorisme.
Secara umum, perbincangan tentang Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di Twitter mencapai 4.160.835 cuitan dari 311 ribu akun manusia.
"Jumlah kicauan terbanyak berada di Oktober 1,068 juta cuitan dan Desember 2019 1,1 juta cuitan," ujar Rustika.
Percakapan terkait Kabinet Indonesia Maju di Twitter didominasi oleh kaum milenial, yang mencapai 82,3 persen. Sebanyak 40 persen di antaranya adalah kaum Hawa.
Latar belakang sentimen tertentu atau sikap politik sebagai bagian dari suatu komunitas tertentu kerap kali berpengaruh terhadap besar kecilnya perhatian terhadap suatu isu di media sosial Twitter.