Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 WNI yang akan Dievakuasi dari Hubei Diyakini Dalam Kondisi Sehat

Kompas.com - 01/02/2020, 13:03 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendapatkan informasi sebanyak 250 warga negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, dalam keadaan sehat.

"Semalam saya berkomunikasi dan terus mendapatkan laporan bahwa kondisi saudara-saudara kita (di Provinsi Hubei) dalam keadaan sehat," ujar Menlu Retno di Bandar Udara Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (1/2/2020).

"Mereka senang akan pulang ke Tanah Air," lanjut dia.

Baca juga: Dipulangkan, Ratusan WNI dari Wuhan Akan Dikarantina Selama 2 Minggu

Kepastian itu didapatkan dari Tim Aju yang bertugas memastikan kesehatan WNI di Hubei, beberapa waktu terakhir.

"Sebelum keberangkatan mereka (ke Indonesia) itu, ada serangkaian pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat," ujar Menlu Retno Marsudi.

Rencananya, seluruh WNI yang dievakuasi akan dibawa masuk ke Tanah Air melalui Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.

Setelah itu, mereka akan dibawa ke Pulau Natuna untuk diobservasi kesehatannya selama sekitar 14 hari.

Dalam kurun waktu itu akan dilihat apakah WNI itu terjangkit virus corona atau tidak. Apabila tidak, maka akan dipersilakan kembali ke keluarganya masing-masing.

Baca juga: Jumlah WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Sebanyak 250 Orang

Menlu Retno Marsudi menekankan, karena ini bukan situasi yang normal, maka kedisiplinan seluruh pihak yang terlibat di dalam evakuasi ini sangat dipedomani.

"Kedisiplinan ini dilakukan termasuk saat penjemputan, perjalanan, ketibaan, kemudian setelah ketibaan," lanjut Menlu Retno.

Tim penjemput sendiri akan lepas landas pukul 13.00 WIB dengan pesawat Batik Air Airbus A330.

Tim penjemput berjumlah 42 orang. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri dan TNI.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.

Baca juga: Wabah Virus Corona, AS Umumkan Keadaan Darurat

Melansir SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.

Dari 30 kasus kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.

Hingga Jumat (31/1/2020) siang, sebanyak 21 negara mengonfirmasi penemuan jumlah kasus virus 2019-nCov di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com