Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Beri Dana Bantuan untuk Bangun Rumah Korban Bencana Lebak

Kompas.com - 31/01/2020, 18:14 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memberikan dana bantuan kepada korban bencana di Lebak, Banten untuk pembangunan rumah.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diterima, Jumat (31/1/2020), Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah telah menyiapkan program relokasi untuk rumah warga yang terdampak.

Hal tersebut berdasarkan kunjungan Wapres RI bersama sejumlah menteri ke Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (30/1/2020).

"Nantinya warga tersebut akan diberikan dana bantuan untuk pembangunan kembali rumahnya, yang rusak berat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta, termasuk uang tunggu sebesar Rp 500 ribu per bulan," terang Ma'ruf.

Baca juga: Pemprov Banten Anggarkan Rp 500.000 Per KK untuk Korban Banjir Lebak yang Ingin Mengontrak

Setidaknya terdapat 6 kecamatan yang terdampak, yakni Sajira, Cipanas, Lebak Gedong, Curugbitung, Maja, dan Cimarga.

Kementerian PUPR sendiri terus melakukan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten yang terjadi 1 Januari 2020.

Rehabilitasi yang dilakukan antara lain, pembangunan 12 jembatan putus yang ditargetkan selesai dalam waktu 3 bulan.

Baca juga: Relokasi Korban Banjir Lebak, Pemprov Banten Siapkan Rp 50 Juta per Rumah

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya memperhatikan beberapa kebutuhan masyarakat, salah satunya air dengan memanfaatkan instalasi pengolahan air minum terdekat untuk ketersedian air bersih.

Selain itu, melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten, PUPR juga telah menyalurkan bantuan berupa logistik dan sarana prasarana tanggap darurat.

Antara lain di Kabupaten Lebak yakni di Kecamatan Sajira dan Lebak Gedong yang meliputi 4 unit mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter/detik, 12 unit hidran umum berkapasitas 2.000 liter/detik, 3 unit tenda pleton pengungsi, toilet mobil sebanyak 3 unit, 1 unit dump truck.

"Kami juga menyusun kantung pasir di titik-titik dinding sungai yang jebol akibat banjir seperti di Desa Banjar Irigasi sebanyak 3.000 kantung, di Pesantren La Tansa sebanyak 6.000 kantung, di Desa Sajira 3.000 kantung," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com