JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Negara Indonesia (WNI) yang terisolasi provinsi Hubei, China, akan dievakuasi dengan menggunakan pesawat berbadan lebar.
Dengan begitu, pesawat tersebut bisa langsung terbang ke Hubei dan kembali ke Indonesia tanpa harus melakukan transit di negara lain.
"Pesawat yang digunakan adalah pesawat berbadan lebar agar semua WNI yang bersedia dievakuasi dapat diterbangkan secara langsung tanpa melalui transit," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Baca juga: Istana Minta Identitas 243 WNI yang Bakal Dievakuasi dari Wuhan Tak Diungkap
Menlu tak menyebut secara spesifik pesawat jenis apa dan milik instansi mana yang akan digunakan.
Namun, TNI AU sebelumnya sudah menyiapkan tiga pesawat untuk evakuasi WNI, yakni dua pesawat Boeing 737 dan satu C130 Hercules.
Menlu menyebut pesawat evakuasi akan berangkat dalam waktu kurang dari 24 jam setelah ia menyampaikan jumpa pers ini.
"Keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata dia sekitar pukul 15.16 WIB.
Baca juga: Pesawat Evakuasi WNI di Wuhan Berangkat dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
Retno memastikan pesawat itu sudah mendapatkan izin melintas dan mendarat oleh otoritas China.
Ia juga menyebut Tim KBRI di Beijing saat ini sudah memasuki Provinsi Hubei untuk melakukan persiapan sebelum pesawat tiba.
Tim KBRI akan memindahkan seluruh WNI yang tersebar di tujuh titik ke tempat penjemputan, yakni Bandara di Wuhan.
Baca juga: Kantongi Izin China, Indonesia akan Evakuasi WNI dari Provinsi Hubei
KBRI juga telah meminta para WNI di Hubei untuk menyiapkan dokumen perjalanan dan administratif lainnya.
Total, ada 243 WNI yang ada di Provinsi Hubei.
"Persiapan di beberapa titik di provinsi Hubei, terutama di Wuhan, saat ini terus berjalan," ujar Retno.
Adapun evakuasi ini dilakukan karena munculnya virus Corona di Provinsi Hubei, tepatnya di Kota Wuhan, China.
Baca juga: WNI di Hubei Masih Tersebar Disebut Jadi Kendala Proses Evakuasi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.
Melansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.
Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.