JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan bahwa Indonesia sudah mendapatkan izin dari pemerintah China untuk menjemput warga negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di Provinsi Hubei akibat wabah virus corona.
Kepastian ini didapatkan setelah Menlu Retno bertemu dengan Duta Besar China di Jakarta.
"Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI di Hubei," kata Retno dalam jumpa pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (31/1/2020) sore.
Baca juga: WNI di Hubei Masih Tersebar Disebut Jadi Kendala Proses Evakuasi
Sebelumnya, sejumlah pejabat RI termasuk Presiden Joko Widodo sempat menyatakan bahwa akses di Hubei masih ditutup oleh otoritas China sehingga evakuasi WNI belum dapat dilakukan.
Menlu Retno pun berterimakasih kepada pemerintah China yang akhirnya mau membuka akses untuk RI.
"Kami ingin menyampaikan apresiasi kita atas kerja sama yang telah diberikan pemerintah RRT," ujar dia.
Setelah mendapatkan izin ini, Menlu Retno pun memastikan pesawat untuk mengevakuasi WNI akan segera diberangkatkan.
Ia menyebut pesawat akan berangkat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Baca juga: Bersiap Evakuasi WNI dari Hubei...
"Keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Retno pukul 15.16 WIB.
Retno menyebut, pesawat yang akan diberangkatkan adalah pesawat berbadan lebar.
Dengan begitu, pesawat bisa langsung kembali ke Indonesia tanpa harus transit.
Diketahui, evakuasi WNI ini dilakukan karena munculnya virus Corona di Provinsi Hubei, tepatnya di Kota Wuhan, China.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.
Melansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.
Baca juga: Evakuasi WNI di Wuhan Tunggu Keputusan Mau Pakai Pesawat Apa
Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.
Hingga Kamis (30/1/2020), sebanyak 1.982 kasus baru telah dikonfirmasi terjadi di daratan China.
Hal itu sebagaiamana dikutip dari pemberitaan SCMP, Jumat (31/01/2020) hingga pukul 09.18 WIB.
Sehingga total secara nasional terdapat 9.692 kasus yang jauh melebihi epidemi SARS pada 2002-2003 yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.