JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Kesehatan mengatakan, penyebaran wabah virus corona tidak sebesar virus SARS jika dilihat dari angka kematian akibat virus tersebut hingga saat ini.
"Ya memang kalau melihat kejadian yang dikonfirmasi oleh Pemerintah China dan jumlah kematian saat ini tidak seberat dari SARS ya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Kemeterian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Saat ini, dunia dihebohkan merebaknya virus corona yang diduga berasal dari China, tepatnya daerah Wuhan.
Baca juga: Kemenkes: Tidak Ada yang Positif Virus Corona di Indonesia
Ada beberapa negara yang warganya terjangkit, mulai dari China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja.
Kemudian Nepal, Malaysia, Kanada, Sri Lanka, Perancis, Vietnam, dan Jerman.
Merebaknya virus corona di pusat kota Wuhan menyebabkan kota-kota lain di provinsi tersebut, termasuk kota Xianning, Guanxi, Enshi, dan Xiangyang juga terkena kebijakan karantina oleh Pemerintah China.
Akibat kebijakan karantina itu, stok makanan warga menipis. Mereka juga tidak diperbolehkan pergi ke pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada 243 WNI yang tersebar di 15 titik karantina di China untuk mencegah virus corona.
Baca juga: RSUP Dr Sardjito Pulangkan Balita Asal China yang Sempat Diduga Terinfeksi Corona
Data tersebut juga sudah disampaikan Retno kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi bahas penyebaran virus corona di Kantor Kementerian PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
"Jadi terutama adalah di 15 titik karantina yang ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok," kata Retno.
"Ada 243 warga negara kita yang berada di 15 titik karantina, 100 di antaranya berada di Wuhan," ucap dia.
Sebelumnya, pihak otoritas China mengatakan, pada Kamis (30/1/2020), 170 orang meninggal karena virus corona. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya 132 orang pada (29/1/2020).
Angka tersebut naik sebesar 29 persen dari satu hari sebelumnya.
Terdapat setidaknya 18 negara termasuk China yang telah mengonfirmasi penemuan kasus serupa, yaitu Malaysia (4 kasus), Jepang (4 kasus), Korea Selatan (4 kasus), Taiwan (5 kasus), Thailand (8 kasus), dan Singapura (4 kasus).
Sementara itu, Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARAS-CoV) pertama kali ditemukan di China pada November 2002.
Virus ini menyebabkan wabah mematikan di seluruh dunia pada kurun waktu 2002-2003.
Tercatat, sebanyak 777 penduduk meninggal dunia dari 8.098 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.