Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Jika Dilihat dari Jumlah Kematian Saat Ini, Corona Tak Seberat SARS

Kompas.com - 30/01/2020, 21:35 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Kesehatan mengatakan, penyebaran wabah virus corona tidak sebesar virus SARS jika dilihat dari angka kematian akibat virus tersebut hingga saat ini. 

"Ya memang kalau melihat kejadian yang dikonfirmasi oleh Pemerintah China dan jumlah kematian saat ini tidak seberat dari SARS ya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Kemeterian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).

Saat ini, dunia dihebohkan merebaknya virus corona yang diduga berasal dari China, tepatnya daerah Wuhan.

Baca juga: Kemenkes: Tidak Ada yang Positif Virus Corona di Indonesia

Ada beberapa negara yang warganya terjangkit, mulai dari China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja.

Kemudian Nepal, Malaysia, Kanada, Sri Lanka, Perancis, Vietnam, dan Jerman.

Merebaknya virus corona di pusat kota Wuhan menyebabkan kota-kota lain di provinsi tersebut, termasuk kota Xianning, Guanxi, Enshi, dan Xiangyang juga terkena kebijakan karantina oleh Pemerintah China.

Akibat kebijakan karantina itu, stok makanan warga menipis. Mereka juga tidak diperbolehkan pergi ke pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada 243 WNI yang tersebar di 15 titik karantina di China untuk mencegah virus corona.

Baca juga: RSUP Dr Sardjito Pulangkan Balita Asal China yang Sempat Diduga Terinfeksi Corona

Data tersebut juga sudah disampaikan Retno kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi bahas penyebaran virus corona di Kantor Kementerian PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

"Jadi terutama adalah di 15 titik karantina yang ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok," kata Retno.

"Ada 243 warga negara kita yang berada di 15 titik karantina, 100 di antaranya berada di Wuhan," ucap dia. 

Sebelumnya, pihak otoritas China mengatakan, pada Kamis (30/1/2020), 170 orang meninggal karena virus corona. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya 132 orang pada (29/1/2020).

Angka tersebut naik sebesar 29 persen dari satu hari sebelumnya.

Terdapat setidaknya 18 negara termasuk China yang telah mengonfirmasi penemuan kasus serupa, yaitu Malaysia (4 kasus), Jepang (4 kasus), Korea Selatan (4 kasus), Taiwan (5 kasus), Thailand (8 kasus), dan Singapura (4 kasus).

Sementara itu, Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARAS-CoV) pertama kali ditemukan di China pada November 2002.

Virus ini menyebabkan wabah mematikan di seluruh dunia pada kurun waktu 2002-2003.

Tercatat, sebanyak 777 penduduk meninggal dunia dari 8.098 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com